KPU dan Bawaslu Bantul Optimistis Angka Partisipasi Masyarakat saat Pemilu 2024 di Atas 80,3 persen
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu Bantul optimistis tingkat partispasi masyarakat pada Pemilu 2024 meningkat dibandingkan Pemilu 2019. Hal ini menyusul pantauan dari KPU dan Bawaslu Bantul ke beberapa TPS saat pencoblosan, Rabu (14/2/2024).
Ketua KPU Bantul Joko Santosa mengungkapkan belum bisa mengetahui secara detail besaran partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024. Alasannya, banyak anggota KPPS yang kelelahan dan belum mengunggah data ke aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Advertisement
"Hanya dari beberapa sampling saya turun itu, partisipasi di angka 83 persen. Saya optimistis meningkat. Kemarin di 2019 kan 80,3 persen," kata Joko, Kamis (15/2/2024).
Menurut Joko, pihaknya juga belum bisa memastikan peningkatan partisipasi masyarakat itu dikarenakan sosialisasi masif yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu agar masyarakat menggunakan hak pilihnya.
"Tapi, kami yakin yang jelas angka partisipasi masyarakat kali ini meningkat. Dari sampling yang ada, katakan DPT 260 yang tidak datang 6," ungkap Joko.
Baca Juga
Pemilu 2024 di Bantul Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolres Minta Warga Mempertahankannya
Bawaslu Belum Temukan Potensi PSU di Bantul saat Pemilu 2024
KPU Bantul Klaim Permilu 2024 Lancar Meski Beberapa TPS kekurangan Surat Suara
Optimisme juga diungkapkan oleh Koordinator Divisi Pencegahan Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat, Bawaslu Bantul Dewi Nurhasanah. Dewi mengungkapkan, berdasarkan sampling yang dilakukan di beberapa TPS, ada peningkatan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024.
"Kalau dari TPS yang kita awasi kemarin. DPT itu hampir 80 persen itu sudah mencoblos. Hanya ada beberapa di daftar hadir tidak mencoblos karena berbagai alasan dan itu pun jumlahnya sedikit," terang Dewi.
Menurut Dewi, untuk partisipasi masyarakat di TPS lokasi khusus, utamanya yang ada di kampus memang cukup berbeda. Sebab, di kampus, mahasiswa lebih mobile sehingga partisipasinya tidak sama dengan di Panti Wreda atau pesantren. "Sebagai contoh saya kemarin awasi di Loksus Binbaz itu hampir 100 persen nyoblos," terang Dewi.
Sementara Ketua Bawaslu Bantul Didik Joko Nugroho mengungkapkan berdasarkan pantauan yang dilakukan dirinya ke TPS lokasi khusus, ada masyarakat yang memiliki antusiasme tinggi di beberapa TPS lokasi khusus. Namun ada juga yang antusiasme yang tidak tinggi.
"Untuk basis asrama dan pondok pesantren memang antusiasmenya tinggi. Untuk UMY, memang dari jumlah DPT lokasi khusus, itu belum maksimal," terang Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jalur Pendakian Rinjani Ditutup Sementara, Terdampak Kebakaran Lahan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angin Kencang di Gunungkidul Berdampak pada Kerusakan di 14 Titik Lokasi
- Ramai Flyer Penilaian Hasil Debat Ketiga di Pilkada Sleman, KPU: Itu Hoaks
- Pohon Tumbang Timpa Sejumlah Kendaraan dan Fasilitas Umum di Lapangan Minggiran Jogja
- Sindikasi Jogja Sebut 85,63 Persen Pekerja di Sektor Ekonomi Kreatif Terima Upah di Bawah UMK
- Atlet UAJY Borong Medali Emas dan Perunggu di Kejuaraan Wushu di China
Advertisement
Advertisement