Advertisement
Harga Beras Terus Melonjak, Opsi Operasi Pasar Dipersiapkan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Harga beras di Bumi Binangun terus melonjak, pada Kamis (15/2/2024) tercatat untuk beras kualitas premium harganya Rp15.500 per kilogramnya sedangkan kualitas medium sebesar Rp14.500. Kondisi kenaikan harga beras ini tengah diantisipasi Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kulonprogo.
Lonjakan harga beras di Bumi Binangun terjadi sejak akhir Januari lalu dimana pada 1 Februari harganya Rp14.200 untuk kualitas premium dan Rp13.100 untuk medium. Harga awal Februari itu melonjak jadi Rp14.600 untuk premium dan Rp13.500 untuk kualitas medium pada 8 Februari.
Advertisement
Disdagin terus memantau harga beras yang melonjak, mempersiapkan opsi lain agar harganya turun dan stoknya kembali stabil. "Sebabnya ini prakiran kami karena stok menipis, lalu ongkos produksi beras seperti pupuk dan benih harganya juga naik," ungkap Kepala Disdagin Kulonprogo, Sudarna pada Kamis (15/2/2024).
Meskipun diperkirakan harga beras naik karena dua faktor itu, menurut Sudarna, ada anomali yang terjadi, yakni saat pembagian bansos beras seharusnya harga menjadi stabil. "Kami juga heran apa sebabnya penyebab kenaikannya, karena habis bansos beras juga mestinya tidak ada kenaikan harga karena masyarakat jadi ada stok beras maka permintaan juga akan lebih turun, tapi kenyataanya sebaliknya," terangnya.
Baca Juga
55.919 Warga Kulonprogo Dapat Bantuan Beras dari Pemkab
Produksi Beras di Kulonprogo Surplus 36.905 Ton
Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah Mulai Dikucurkan, Sasar 57.642 KPM di Kulonprogo
Kondisi harga beras yang terus melonjak, jelas Sudarna, tengah ditangani Disdagin Kulonprogo dengan berkoordinasi dengan Bulog. "Kami sudah koordinasi, direncanakan akan dilakukan operasi pasar, agar harga kembali turun dan stabil," ujarnya.
Rencana operasi pasar untuk mengendalikan harga beras itu, lanjut Sudarna, masih terus dibahas teknisnya. "Terutama kapan akan dilakukan operasi pasar, yang jelas kami usahakan agar saat menghadapi bulan puasa harganya lebih stabil," terangnya.
Lonjakan harga beras dikeluhkan para pedagang di Pasar Wates, salah satunya Tri Widiastuti. "Tiap pekan harganya selalu naik, rata-rata Rp500 kenaikannya tiap minggu per kilogramnya," jelasnya.
Kenaikan tersebut sangat berdampak ke pedagang, menurut Widiastuti, karena pembeli jadi berkurang. "Pembeli jadi mengurangi jumlah permintaannya, tentu kami jadi turun omzetnya," katanya.
Widiastuti berharap pemerintah dapat segera mengendalikan harga beras tersebut. "Kalau stabil kan lebih enak jualannya, kami juga jadi tempat mengeluhnya pembeli, semoga segera distabilkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Infrastruktur Akibat Demo di Jakarta Capai Rp55 Miliar
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Batu di Bukit Clongop Gedangsari Rawan Runtuh, Butuh Penanganan!
- Anggota DPRD Bantul Sukardiyono Meninggal Dunia
- Cegah Kerusuhan, Tim Gabungan Perketat Pengamanan di Bantul
- Cegah Kerusuhan Menyebar di Kulonprogo, Jaga Warga dan Linmas Disiagakan
- Dampak Kebakaran, Layanan SPKT dan SKCK di Polda DIY Tutup Sementara
Advertisement
Advertisement