Advertisement
Sampah di Depo Pengok Menggunung, Air Lindi Meluber ke Mana-Mana
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Depo Sampah Pengok yang berlokasi di Kelurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman, Kota Jogja tampak menggunung, Senin (19/2/2024) siang.
Beberapa warga juga sesekali terlihat membuang sampah di lokasi itu. Sampah menumpuk bahkan sampai memenuhi depo sisi depan maupun belakang. Kondisi ini terjadi selama hampir satu bulan terakhir. Lantaran kuota sampah Kota Jogja yang dibuang ke TPA Piyungan kembali dibatasi.
Advertisement
Ketua Paguyuban Penggerobak Depo Pengok, Agus Budi Santoso menuturkan hari ini sebanyak dua armada dikerahkan khusus untuk mengangkut sampah di sisi belakang depo. Pasalnya sampah di titik itu merupakan endapan dan telah ada sejak sebulan lalu.
"Sudah sempat ada keluhan dari warga karena baunya sudah sangat mengganggu. Belum lagi kalau hujan, lindinya ke mana-mana karena tidak ada resapan," ujar Agus saat ditemui di Depo Pengok, Senin.
Dia menambahkan, Depo Pengok normalnya mendapatkan jatah dua armada truk untuk mengangkut sampah. Satu truk untuk mengurangi sampah di dalam depo, sementara satu lagi khusus untuk mengangkut sampah milik penggerobak.
Namun, Agus mengatakan sudah dua hari ini ada dua armada tambahan. Ini diambil dari armada depo lain yang sampah di dalamnya tak sebanyak Depo Pengok. "Misalnya, di Sektor Gunungketur sampahnya sedikit, armadanya diperbantukan ke sini," imbuhnya.
Agus menuturkan, untuk membuat Depo Pengok benar-benar bersih setidaknya membutuhkan 25 armada truk. Sementara, kapasitas truk biasanya mencapai 4 ton. Dia mengatakan, terakhir kali Depo Pengok kosong dari sampah pun terbilang sudah lama. "Kalau tidak salah Oktober 2023 lalu," katanya.
BACA JUGA: Pembuang Sampah di Bantul Akan Dibawa ke Pengadilan
Agus mengaku hanya bisa manut atas kebijakan yang akan diterapkan jajaran Dinas Lingkungan Hidup. Apalagi, dia mengetahui umur teknis TPA Piyungan memang tak lama lagi.
"Kita nurut bagaimana DLH mengatasi aja bagaimana. Kami juga tidak bisa gimana-gimana, hanya manut, tapi harapannya penggerobak bisa dipermudah karena setiap hari sampah produksi. Hotel, rumah makan, dua tiga hari ga diambil juga opyak karena bau, pengaruh dengan konsumen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pembuang Sampah Sembarangan di Bantul Boleh Ditangkap Warga,Tapi Jangan Didenda
- Tangis Menteri PUPR Pecah saat Resmikan Stasiun Lapangan Geologi UGM di Klaten
- ITS PKU Muhammadiyah Solo Lantik dan Ambil Sumpah 165 Ners, Ini Pesan Rektor
- Jelang Penutupan, 12 Tokoh Daftar Jadi Kandidat Pilwalkot di PDIP Semarang
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Desentralisasi Sampah, Pemda DIY: Hanya 11 Kalurahan yang Siap Kelola Mandiri
- Menjelang Iduladha, Stok Hewan Kurban di DIY Mencukupi
- Lampu Jalan Mati di Jogja Banyak yang Mati, Kepala UPT PJU: Penanganan Sesuai Perwal
- Rekomendasi UNESCO, Pemda DIY Susun Manajemen Bencana di Sumbu Filosofi
- Jadwal KRL Jogja Solo Akhir Pekan Ini 11-12 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu
Advertisement
Advertisement