Advertisement
Pasar Rakyat sebagai Pusat Peradaban
![Pasar Rakyat sebagai Pusat Peradaban](https://img.harianjogja.com/posts/2024/02/27/1166287/potong-bunga.jpg)
Advertisement
JOGJA—Wakil Gubernur (Wagub) DIY, KGPAA Paku Alam X menyatakan revitalisasi pasar rakyat seharusnya memang tidak hanya fokus pada perbaikan prasarana, sarana dan fasilitas pasar untuk menjadikannya lebih modern, bersih, sehat dan nyaman.
Namun, penting diperhatikan juga terkait dengan upaya pelestarian serta pengembangan pasar rakyat sebagai pusat peradaban dan interaksi sosial masyarakat.
Advertisement
“Selain itu revitalisasi ekonomi juga menjadi fokus, sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan para pedagang dan memberikan mereka akses yang lebih luas terhadap pembiayaan serta sumber produk. Revitalisasi ekonomi adalah langkah strategis untuk mengawal harga dan menjaga inflasi, sekaligus memperkuat posisi pasar rakyat sebagai sarana perdagangan dan titik distribusi,” jelasnya.
Dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk persaingan dengan belanja online, revitalisasi pasar rakyat juga diharapkan memperhatikan sisi pengembangan dan penguatan teknologi tepat guna. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan Pemkot Jogja terhadap Pasar Sentul yang diresmikan, Selasa (27/2/2024).
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa Pasar Sentul tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga berkembang di era digital dengan memanfaatkan keunikan dan berbagai keunggulan yang dimilikinya. “Dimulai hari ini, mari kita pastikan, bahwa setiap aspek dan komponen Pasar Sentul terus memberikan manfaat nyata yang berkelanjutan, tidak hanya untuk saat ini semata, tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” ucap Wagub.
Pasar Sentul
Khusus terkait dengan Pasar Sentul, berbeda dengan sebelumnya, setelah direnovasi, bangunan pasar yang berada di Jalan Sultan Agung, Gunungketur, Kemantren Pakualaman, Jogja tersebut kini memiliki tiga lantai. Rinciannya, dua lantai untuk area inti pasar, dan satu lantai berfungsi sebagai rooftop. Singgih menjelaskan konsep pembangunan bagian fasad Pasar Sentul ini menggunakan gaya arsitektur Indische yang dilengkapi dengan fasilitas utama berupa kios berukuran 3 x 3 meter dan 2 x 3 meter; los berukuran 1 x 2 meter dan plaza yang total keseluruhannya akan ditempati kurang lebih 700 pedagang.
“Lantai I akan memuat 291 pedagang, lantai II menampung 238 pedagang, sedangkan di lantai III atau rooftop dapat mengakomodasi 48 pedagang,” ucap Penjabat Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo, Selasa.
Adapun sejumlah fasilitas penunjang yang disiapkan, kata Singgih, berupa tempat parkir kendaraan, ruang pengelola, ATM, tempat ibadah, kamar mandi, tempat pelayanan kesehatan, sarana pengamanan, kios Segara Amarta, kamar mandi, dan sebagainya. Selain itu, Pasar Sentul juga dilengkapi dengan eskalator yang menghubungkan lantai I dan II untuk mempermudah mobilisasi.“Hal yang tak kalah penting, pasar ini memiliki akses yang ramah bagi penyandang disabilitas,” jelas Singgih.
Singgih menjelaskan untuk pengaturan zonasi lantai I dikhususkan bagi zona pedagang kering; sedangkan lantai II diperuntukkan bagi pedagang komoditas basah seperti daging dan semacamnya. Adapun, lantai III atau rooftop diperuntukkan bagi pedagang kuliner. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Selama Bantul Creative Expo 2024 di Pasar Seni Gabusan
- Anggaran Terbatas Jadi Kendala Pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana di Bantul Tahun Ini
- Sejarah Terulang, Pembangunan Talud dan Pagar Makam di Kampung Mrican Menjadi Sasaran TMMD
- Coklit Rampung 100 Persen, KPU DIY Segera Menyusun DPS Pilkada 2024
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Lurah Caturtunggal Agus Santoso Segera Dipecat
Advertisement
Advertisement