Banjir Merendam Sejumlah Titik di Jogja saat Hujan Deras, Ternyata Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Banjir merendam sejumlah titik vital di area perkotaan Jogja dan Sleman. Keberadaan drainase yang sudah tidak seimbang dengan pembangunan lingkungan diduga menjadi penyebab utama. Akibatnya drainase selain tumpat juga tidak mampu menampung air.
"Sudah kami cek itu memang ada gorong-gorong yang krosing dan dimensinya memang kecil sehingga petugas tidak bisa maksimal membersihkan," kata Kepala Bidang Sumber Daya dan Drainase DPUPESDM DIY Subarjo Selasa (27/2/2024).
Advertisement
BACA JUGA : Genangan dan Banjir Masih Ditemui di Jogja, Pemkot Salahkan Debit Air yang Tinggi
Selain itu banjir juga terjadi di fly over Janti tepatnya di depan kantor BBWSSO. Namun, Subarjo menyebut banjir yang terjadi rata-rata hanya sebentar. Setelah hujan reda setengah jam kemudian otomatis air yang meluber ke jalan kering kembali. Salah satu penyebabnya adalah banyaknya sampah yang menghalangi saluran air.
"Sebetulnya harus ada di master plan dibikin penyesuaian antara perkembangan wilayah dengan perencanaan dan penyesuaian gorong-gorong atau drainase karena perubahan tata guna lahan itu tidak seimbang dengan drainase kan," ujarnya.
Subarjo mencontohkan di kawasan Babarsari, Sleman. Pembangunan di wilayah itu sangat pesat. Pertumbuhan rumah dan bangunan membuat resapan air berkurang lantaran halaman rumah dan bangunan tidak dirancang menyesuaikan dengan kontur wilayah.
"Makanya begitu hujan deras yang posisi tinggi kan agak miring jadi airnya lari ke jalan semuanya. Begitu di jalan kemudian lewati gorong-gorong dan di sana banyak sampah ya banjir," ujarnya.
Dinas PUP-ESDM DIY beberapa waktu terakhir sudah membangun tiga proyek drainase dan semuanya berhasil mengatasi banjir. Proyek pertama dilakukan pada 2018-2019 lalu di kawasan MM UGM. Sebelumnya kawasan itu selalu banjir saat hujan deras setelah drainase diperbaiki tidak lagi terjadi banjir.
"Kemudian di Ngestiharjo juga, dulu selain ada genangan dan banjir, 2018 kita bangun dan sudah aman dan pada 2022 kita bangun di barat pasar Kotagede dan itu aman ga pernah terjadi lagi banjirnya," ungkap dia.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD DIY Lilik Andi Aryanto menjelaskan hujan deras pada Minggu 25 Februari lalu menyebabkan sejumlah insiden termasuk banjir di sejumlah titik. Pihaknya mencatat banjir dan genangan air sedikitnya terjadi di lima lokasi.
Baca Juga : Jogja Tergenang Air Saat Hujan Deras, Saluran Air Lama Belum Disesuaikan
Yang pertama terjadi di pusat perbelanjaan Ambarukmo Plaza di mana area loading barang tergenang air setinggi satu meter karena saluran pembuangan air tersumbat sampah. Selanjutnya juga terjadi di Candi Gebang, Sleman yang mengalami banjir di jalan raya dan berdampak pada motor hanyut dan akses jalan terganggu.
Di Kampus UPNVY banjir menggenang jalan raya hampir setinggi dada orang dewasa. Selanjutnya juga di Pakuwon Mall dengan kondisi air masuk ke bagian basement serta di Kali Belik, Gondokusuman, Kota Jogja banjir meluap ke jalan raya dan memasuki rumah warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
Advertisement
Advertisement