Status Siaga Darurat Bencana di Sleman Diperpanjang 3 Bulan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga tiga bulan ke depan. Kebijakan ini diambil sebagai langkah mitigasi bencana pada saat terjadi cuaca ekstrem.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, status siaga darurat bencana hidrometeorologi sudah ditetapkan sejak 1 Desember 2023. Seharusnya, status ini berakhir pada Kamis (29/2/2024), namun dilakukan perpanjangan hingga tiga bulan ke depan.
Advertisement
“Kami perpanjang hingga akhir Mei. Surat perpanjangan status sudah kami ajukan ke Bagian Hukum, Setda Sleman,” kata Bambang kepada wartawan, Kamis.
Dia menjelaskan alasan memperpanjang status ini dikarenakan melihat perkembangan kondisi dan situasi pada saat sekarang. Berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, potensi adanya cuaca ekstrem masih sangat mungkin sehingga diputuskan kebijakan perpanjangan.
Menurut Bambang, perpanjangan ini juga menjadi bagian dari mitigasi bencana. Pasalnya, saat terejadi musibah atau bencana alam, maka penanganan akan lebih dapat dioptimalkan sehingga dapat tertangani dengan baik.
“Mudah-mudahan situasi dan kondisi tetap terkendali. Tapi, kita harus mewaspadainya sehingga pada saat terjadi peristiwa bisa meluncur ke lokasi untuk penanganan maupun pertolongan,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan. Menurut dia, status siaga darurat bencana ditetapkan sebagai antisipasi untuk menghadapi potensi bencana sehingga dampaknya dapat ditekan sekecil mungkin.
BACA JUGA: Menekan Impor Daging Sapi, Indonesia Fokuskan Pengembangan Ternak di Tiga Wilayah
Makwan memastikan seluruh personel yang dimiliki bersama dengan para relawan terus siaga dan siap diterjunkan pada saat terjadi peristiwa. “Semua kami siagakan untuk menghadapi ancaman dari bencana hidrometeorologi,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil kajian peta kerawanan bencana, di Kabupaten Sleman ada beberapa potensi bencana mulai dari angin kencang, banjir, longsor. Upaya mitigasi terus dilakukan, namun Masyarakat diminta ikut berpartisipasi agar hasilnya dapaat dimaksimalkan.
Sebagai gambaran, untuk potensi banjir bisa diantisipasi dengan memastikan kebersihan di lingkungan sekitar rumah, serta memastikan saluran-saluran air tidak ada yang tersumbat. Hal yang sama berlaku tentang kerawanan angin kencang yang tersebar merata di seluruh wilayah.
Guna mengantisipasi bisa melakukan pemotongan dan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang telah rimbun maupun lapuk. Selain itu, bagi pemilik Joglo diminta memperhatikan keselamatan dengan tidak berteduh di bawahnya pada saat terjadi hujan deras.
“Sudah ada tiga joglo yang ambruk sejak akhir Januari. Kami berharap warga terus berhati-hati sehingga saat terjadi bencana dampaknya bisa ditekan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
Advertisement
Advertisement