Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di Bantul Diperpanjang
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Status siaga darurat bencana hidrometeorologi di Kabupaten Bantul diperpanjang dari yang sebelumnya diberlakukan hingga 29 Februari menjadi hingga 31 Mei 2024.
"Siaga darurat kita perpanjang sampai akhir Mei, karena berdasarkan rilis dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) itu sekarang memasuki pancaroba, justru di musim pancaroba itu kita harus waspada," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BBPD) Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Sabtu (2/3/2024).
Advertisement
Dia mengatakan Surat Keputusan (SK) Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi tersebut sudah disusun dan diterbitkan per 1 Maret 2024 atau setelah SK sebelumnya berakhir. Hingga saat ini, BPBD Bantul menunggu keputusan tersebut ditandatangani oleh Bupati Bantul.
"SK sudah siap, tapi karena Pak Bupati ada kesibukan sehingga belum ditandatangani, tapi sudah sampai di meja bupati tinggal disahkan, namun yang jelas sudah siap, di daerah daerah lain juga sama, tetap ada memperpanjang status," katanya.
Dia mengatakan kewaspadaan bencana atau kejadian pada musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau hampir sama dengan sebelumnya, yaitu kewaspadaan tentang hujan deras yang disertai angin kencang yang berdampak banjir dan pohon tumbang.
Pada SK sebelumnya, kewaspadaan juga terkait bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan pohon tumbang dampak hujan deras.
BACA JUGA: DPR Tolak Wacana Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS
Pada Februari, kata dia, merupakan puncak musim hujan sehingga Maret hingga beberapa bulan ke depan masuk peralihan musim.
"Perpanjangan berdasarkan dari rilis BMKG dan situasi di lapangan, kami harus ada rilis dari BMKG, kalau tidak ada, tidak ada perpanjangan, jadi perpanjangan sampai Mei harapannya selama masa pancaroba itulah kita waspada," katanya.
Dia mengatakan pada musim pancaroba saat ini memang ada kecenderungan cuaca tidak menentu, terkadang hujan namun kemudian kemarau, akan tetapi ketika turun hujan, intensitas lebat dan tidak jarang disertai angin kencang.
"Kita selalu memantau kondisi karena dari BMKG selalu update cuaca, situasi, peta wilayah sini hujan ringan, daerah lain deras. Jadi cuaca tidak menentu, seharusnya hujan namun panas dan sebaliknya, dan kejadian kejadian yang telah terjadi itu angin kencang, pohon tumbang, genangan air, tapi tidak parah, masih bisa kita atasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
Advertisement
Advertisement