Advertisement

Program Pengendalian Harga Bahan Pokok di Gunungkidul Dimulai

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 07 Maret 2024 - 17:17 WIB
Maya Herawati
Program Pengendalian Harga Bahan Pokok di Gunungkidul Dimulai Beberapa warga sedang mengikuti pasar murah di Balai Kalurahan Giripurwo, Purwosari, Gunungkidul pada Kamis (7/3/2024). Pasar murah tersebut merupakan kerja sama dengan Bulog dalam rangka mengendalikan bahan pokok menjelang dan selama bulan puasa. - ist - Dinas Perdagangan Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul baru saja memulai pasar murah. Pasar murah tersebut menjadi salah satu cara mengendalikan harga bahan pokok.

Kepala Bidang Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan pasar murah akan digelar di seluruh kecamatan/kapanewon di Gunungkidul. Kapanewon Purwosari menjadi lokasi pasar murah pertama pada Kamis (7/3/2024).

Advertisement

“Pasar murah kami gelar bekerja sama dengan Bulog. Jadi logistik dari mereka,” kata Ris dihubungi, Kamis (7/3/2024).

Logistik tersebut terdiri dari tepung, gula, minyak, dan beras yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Harga bahan pokok (bapok) tersebut ditetapkan langsung oleh Bulog, dengan begitu harganya lebih murah dibandingkan di pasar-pasar.

Harga beras di pasar murah tersebut menyentuh angka Rp54.500 per 5 kilogram (kg). Lalu tepung Rp10.000 per kg dan minyak Rp16.500 per liter kemudian gula pasir Rp17.000. Total logistik yang diberikan Bulog per lokasi pasar murah mencapai dua hingga tiga ton.

BACA JUGA: Warga Gunungkidul Pencuri Tas di Gerbong KA Mataram Ditangkap Polisi

Dia menjelaskan pasar murah tersebut diperuntukkan bagi warga sekitar kecamatan untuk konsumsi sehari-hari bukan dijual kembali. Meski warga luar kecamatan juga bisa mengakses dengan syarat masih ada stok yang tersedia.

Adapun, pengendalian bapok di pasar-pasar juga dilakukan bersama Bulog. Beras yang dipasok merupakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Kemarin kami juga ada rapar koordinasi untuk membahas tingkat inflasi. Tindak lanjutnya sudah kami programkan, pasar murah,” kata Ris.

Kepala Bagian Administrasi, Perekonomian, Sumber Daya Manusia, Gunungkidul, Jatmiko Sutopo mengatakan kebutuhan pokok masyarakat akan meningkat dan permintaan melonjak sehingga menyebabkan inflasi menjelang hari raya nasional.

Sebab itu, Jatmiko mengaku perlu ada pengendalian seperti menjaga pasokan bahan, lancarnya distribusi dan pengendalian harga.

“Itu menjadi sebuah upaya dalam rangka persiapan serta mengantisipasi inflasi agar tidak terjadi di Gunungkidul,” kata Jatmiko.

Di laih pihak, Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengaku harga bahan pokok sampai saat ini masih cukup terkendali dan tidak mengganggu proses kebutuhan pokok di Gunungkidul.

"Dalam jangka pendeknya selama satu setengah bulan ke depan dapat dipetakan kebutuhannya berapa agar kebutuhan masyarakat khususnya Gunungkidul dapat terpenuhi," kata Heri.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo Sebut Muhammadiyah Jadi Contoh Kehidupan Inklusif dan Toleran

News
| Rabu, 04 Desember 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Berkunjung ke Chengdu Melihat Penangkaran Panda

Wisata
| Sabtu, 30 November 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement