Serius Tangani Antraks, Tim Gabungan Sita Sisa Daging Brandu di 9 Rumah Warga Gayamharjo
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo memastikan komitmennya untuk mencegah penyebaran antraks di Bumi Sembada. Upaya penelusuran terkait dengan daging yang dikonsumsi pun dilakukan.
“Untuk warga yang terindikasi sudah ditangani dan dilakukan pengetesan, tapi hasilnya belum keluar,” kata Kustini, Senin (11/2/2024).
Advertisement
Menurut dia, upaya penanganan tidak hanya memberikan pengobatan kepada warga yang terindikasi suspek antraks. Pasalnya, hasil dari penelusuran tim Kesehatan, BPBD bersama dengan Brimob telah menemukan daging sisa brandu.
Total ada sembilan keluarga yang memiliki daging tersebut. Upaya penyitaan pun dilakukan kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar kemudian ditimbun tanah dan dicor. “Daging yang masih disimpan dikeluarkan semua untuk dimusnahkan. Tujuannya, agar tidak terkontaminasi,” kata Kustini.
Baca Juga
Ada Kasus Suspek Antraks, Dinas Kesehatan Terbitkan Surat Kewaspadaan ke Seluruh Faskes di Sleman
Kepastian Kasus Antraks di Sleman Masih Tunggu Hasil Uji Laboratorium
BREAKING NEWS:Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul, Dinkes Terjunkan Tim Survei
Meski masih ada warga suspek antraks, ia memastikan kondisi sekarang sudah aman terkendali. Oleh karena itu, Masyarakat tetap diminta tidak panik karena upaya pencegahan dan penangulangan terus dilakukan. “Ternak milik warga juga sudah diberikan suntikan anti biotik,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono mengatakan sudah memiliki kronologi terkait dengan dugaan penyebaran antraks di perbatasan Sleman-Gunungkidul. Menurut dia, untuk pencegahan sudah dilakukan beberapa penindakan.
Sebagai contoh, sisa daging brandu yang masih disimpan warga sudah diambil untuk dimusnahkan. Adapun prosesnya tidak dilakukan sendiri dikarenakan ada kerja sama dengan tim gabungan dan melibatkan tim Gegana Polda DIY. “Daging yang tersisa diambil kemudian dimusnahkan,” katanya.
Menurut dia, untuk kepastian kasus juga sudah diambil sampel guna pengujian di Balai Besar Veteriner Wates. Selain itu, juga dilaksanakan sosialisasi dan edukasi berkaitan dengan bahaya antraks kepada warga di Padukuhan Kalinongko Kidul.
“Penyemprotan cairan disinfektan juga sudah dilakukan di sekitar lokasi temuan kasus,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement