Advertisement
Ada Kasus Suspek Antraks, Dinas Kesehatan Terbitkan Surat Kewaspadaan ke Seluruh Faskes di Sleman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Kesehatan Sleman mengeluarkan edaran tentang kewaspadaan penyakit antraks ke fasilitas Kesehatan di Bumi Sembada. Kebijakan ini diterbitkan sebagai dampak munculnya suspek antraks di Padukuhan Kalinongko Kidul, Gayamharjo, Prambanan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan kepastian kasus antraks masih menunggu hasil uji laboratorium. Meski demikian, ia mengakui upaya pencegahan dan penanggulangan terus dilakukan.
Advertisement
Menurut dia, salah satu upaya pencegahan dilaksanakan dengan membuat surat edaran tentang kewaspadaan penyakit antraks. Surat ini sudah disebarkan ke seluruh fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sleman. “Untuk ikut waspada pada saat ada pasien yang dilayani mirip kasus antraks,” kata Yuli, Senin (11/3/2024).
Baca Juga
Kepastian Kasus Antraks di Sleman Masih Tunggu Hasil Uji Laboratorium
BREAKING NEWS:Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul, Dinkes Terjunkan Tim Survei
Pakar UGM Tegaskan Ternak Terkena Antraks Harus Dikremasi atau Dikubur Semen Permanen
Dia menjelaskan ada beberapa kewaspadaan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya potensi penyebaran yang lebih luas. Sebagai contoh, untuk puskesmas diminta meningkatkan surveilans aktif guna menemukan kasus tambaha di Masyarakat.
Selain itu juga diminta melakukan mitigasi dan penanggulangan yang melibatkan forum lintas sektor. “Yang tak kalah penting terus mempromosikan Kesehatan berkaitan dengan pencegahan antraks seperti makan daging yang sehat, tidak menyembelih hewan yang sakit atau melaporkan adanya hewan sakit ke petugas,” katanya.
Untuk penanganan, lanjut dia, setiap puskemas juga sudah dilengkapi dengan obat-obatan. Oleh karenanya, pada saat terjadi ada pasien suspek antrask dapat segera ditangani melalui pengobatan profilaksis. “Kami juga meminta adanya laporan berjenjang pada saat ada temuan kasus,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, ada 26 warga di Padukuhan Kalinongko Kidul dilakukan uji serologi karena mengalami gejala penyakit mirip antraks. Meski demikian, hingga sekarang Dinas Kesehatan Sleman masih menunggu hasil dari pengujuan tersebut. “Hasilnya belum keluar dan mudah-mudahan negative,” kata Yuli.
Lurah Gayamharjo, Parwoto. Menurut dia, proses observasi terhadap warga yang bergejala sakit terus dilakukan. “Terus dipantau kesehatannya dan warga juga sudah diberikan obat-obatan untuk penyembuhan sesuai dengan gejala yang dialami,” katanya.
Menurut dia, dugaan kasus antraks merebak di wilayahnya tidak lepas adanya penyembelihan terhadap ternak yang sakit. Pada saat sekarat dilakukan penyembelihan dan dagingnya dibagi-bagikan ke warga.
“Untuk detail kronologi kejadian bisa kontak ke Dukuh Kalinongko Kidul. Tapi yang jelas ada yang mengalami diare setelah mengkonsumsi daging yang dibagikan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Liburan ke Jepang Tanpa Izin, Bupati Indramayu Lucky Hakim Diperiksa Kemendagri
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sapi Terjebur Sumur di Ngaglik Sleman, Damkar Butuh Waktu 80 Menit untuk Evakuasi
- Investor Bersiap Membangun Tempat Hiburan Baru di Gunungkidul, Izin Pendirian Bioskop Sudah Terbit
- Laka Laut Kembali Terjadi di Pantai Depok Sleman, Dua Nelayan Selamat dari Terjangan Gelombang Tinggi
- Volume Kendaraan Arah Keluar DIY lewat Pintu Tol Jogja-Solo di Tamanmartani Menurun
- Sering Terjadi Laka Laut, Bupati Bantul Ingatkan Pengunjung Menjaga Keselamatan Diri
Advertisement
Advertisement