Advertisement

Low Season, Kota Jogja Berusaha Pertahankan Kunjungan Wisatawan saat Ramadan

Alfi Annisa Karin
Selasa, 12 Maret 2024 - 17:17 WIB
Sunartono
Low Season, Kota Jogja Berusaha Pertahankan Kunjungan Wisatawan saat Ramadan Jalan Malioboro, Jogja. - Harian Jogja - Maya Herawati

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Bulan Ramadan normalnya memang menjadi masa-masa low season bagi sektor pariwisata. Kondisi ini juga terjadi di Kota Jogja. Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja menempuh sejumlah upaya untuk mempertahankan angka kunjungan wisatawan. Setidaknya untuk menjaga agar tak terlampau jauh turunnya.

Sekretaris Dispar Kota Jogja Muhammad Zandaru Budi menuturkan di awal Ramadan ini memang terjadi penurunan kunjungan wisatawan. Kondisi ini telah terjadi sejak Januari 2024, mengingat itu merupakan masa-masa low season di sektor pariwisata.

Advertisement

BACA JUGA : Royal Malioboro by Aston Sajikan 90 Menu Buka Puasa Setiap Hari Selama Ramadan

Dia mencatat, pergerakan pada Februari 2024 mencapai 713.956 wisatawan. Angka ini terbilang turun 0,6 persen jika dibanding dengan bulan Januari 2024 yang mencapai 718.371 wisatawan. Kondisi yang sama juga terjadi pada lama tinggal wisatawan. Pada Januari 2024 tercatat lama tinggal wisatawan mencapai 1,82 hari. Sementara Februari 2024 turun 8,7 persen menjadi 1,66 hari.

"Sedangkan rata-rata belanja wisatawan Nusantara bulan Februari 2024 mencapai Rp 2.094.434. Mengalami penurunan kurang lebih sebesar 2 persen dibandingkan bulan Januari 2024, yakni Rp 2.138.304," kata Zandaru saat dihubungi, Selasa (12/3).

Dinas Pariwisata menempuh sejumlah upaya untuk mempertahankan angka kunjungan wisatawan. Salah satunya dengan cara mengembangkan wisata religi dengan menggandeng kampung wisata. Apalagi, saat ini Kota Jogja punya 25 kampung wisata. Seluruhnya bisa didorong untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan religi.

Zandaru mencontohkan, salah satunya adalah Kampung Jogokaryan yang rutin setiap tahun menyediakan ribuan porsi buka puasa untuk masyarakat umum. "Lalu seperti di Kauman, di Kotagede itu kan ada kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pasar sore Ramadan. Itu juga dalam rangka untuk bisa menarik wisatawan," ujarnya.

Dispar Kota Jogja juga memastikan telah melakukan upaya beautifikasi pada kampung-kampung wisata. Misalnya dengan memasang penanda, sehingga wisatawan tak kesulitan dalam mencari spot pada kampung wisata.

"Sehingga wisatawan yang datang itu tau, misalnya ini zona kulinernya, ini zona sejarahnya. Itu sudah ada tulisan-tulisan yang kami buat," katanya.

Di sisi lain, Zandaru turut mendorong usaha jasa pariwisata berinovasi, mengungkit datangnya wisatawan. Misalnya dengan menyediakan paket-paket khusus Ramadan, seperti paket buka bersama (bukber) hingga berbagai diskon lainnya.

"Mereka kan juga tetap ingin eksis. Mereka mengkreasi usaha jasa pariwisatanya. Mungkin ada paket iftar atau bukber. Malah ada yang sahur bareng atau berbagi, terutama hotel resto," ungkapnya.

BACA JUGA : PHRI Bantul Keluhkan Penurunan Okupansi di Bantul

Meski di awal terjadi penurunan, tapi seperti tren yang sudah-sudah kunjungan wistawan akan kembali naik pada pertengahan hingga akhir Ramadan. "Nanti menjelang Idul Fitri akan naik lagi. Baik jumlah kunjungan, lama tinggal, maupun besaran belanjanya wisatawan," kata Zandaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement