Para Pencari Takjil Mulai Banjiri Pasar Ramadan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN -- Ratusan orang mulai membanjiri Pasar Ramadan Kampung Karangmalang, Caturtunggal. Gelaran ini membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan daya jual hingga media promosi.
Ketua Panitia Pasar Ramadan Kampung Karangmalang, Bagas Priyatno menjelaskan pasar ramadan tahun ini digelar sejak 11 Maret 2024 hingga akhir ramadan nanti. Setiap hari pasar ramadan akan buka mulai pukul 15.00-19.00 WIB.
Advertisement
"Kita buka pukul 15.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB itu buka lapaknya. Terus untuk perizinan tanggal dari tanggal 11 sampai berakhirnya ramadan," ujarnya pada Selasa (12/3/2024).
BACA JUGA: Jelajahi Destinasi Wisata di Jogja dengan DAMRI, Catat Rutenya
Ratusan UMKM dengan beragam dagangan kuliner tumpah ruah dalam Pasar Ramadan Kampung Karangmalang. Total ada sebanyak 345 kavling yang diberikan panitia untuk pedagang. Lapak-lapak ini tersebar dari jembatan Wisdom Park UGM sampai perempatan Fakultas Teknik UNY. Kavling-kavling tersebut kini ludes disewa para pelaku UMKM.
"Tahun ini ada sekitar 345 kavling, karena Karangmalang kan terdiri dari Kuningan juga jadi secara kepanitiaan besar jadi satu," terangnya.
Dari pantauan di lokasi, kantong parkir nyaris terisi penuh dan terlihat rapat. Ratusan orang hilir mudik mencari hidangan untuk santap buka.
Dari ratusan kavling yang disewakan, sekitar 20 persen di antaranya merupakan warga sekitar. Jumlah ini terhitung banyak mengingat jumlah KK di Karangmalang dan Kuningan yang sebagian besar bangunan kampus dan indekos. "Kisarannya paling 20 persen, kurang lebih 60-an," ungkapnya.
Banyaknya warga sekitar yang ikut berdagang di pasar ramadan sesuai dengan semangat pasar ramadan yang ingin mengangkat ekonomi masyarakat Karangmalang.
"Dari awal tujuan kita untuk mendongkrak, mengangkat perekonomian lokal warga sekitar. Meskipun yang jual juga ada dari luar. Tapi diutamakan warga Karangmalang, Kuningan khususnya Caturtunggal," tegasnya.
Retribusi sewa lapak hingga parkir nantinya tidak hanya masuk ke kantong panitia. Melainkan akan masuk ke kas desa, ke biaya perawatan balai padukuhan hingga infaq masjid. Sejak awal pengenaan retribusi ini pun telah dimusyawarahkan dengan warga sekitar.
"Dari retribusi tidak semata-mata kita bagi ke panitia, bukan. Jadi nanti kita dialokasikan ke kas dusun, kemudian kas perawatan balai dusun, infaq masjid, yang kebersihan termasuk uang keamanan juga kita alokasikan," jelasnya.
Salah satu pedagang Pasar Ramadan Kampung Karangmalang, Ita Puspita mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar ini. Dalan kurun waktu sekitar empat jam, pedagang dimsum dan aneka es ini bisa meraup omzet dari Rp500.000 sampai satu juta rupiah.
Biasanya puncak pengunjung pasar ramadan terjadi di sekitar pekan pertama dan pekan kedua ramadan. Karena bila di akhir ramadan para pengunjung yang kebanyakan para mahasiwa sudah mudik.
"Kalau saya ini tahun kedua, jadi sangat membantu. Ini baru awal ramadan, memang belum ramai. Tapi biasanya kalau di sini tabun-tahun lalu alhamdulillah ramai terus," ujarnya.
Hingga tepat di kisaran waktu buka, puluhan porsi dimsum dan puluhan gelas es sudah diborong para pembeli. Malahan untuk dimsum dan salah satu varian es yang Ita jual sudah ludes terjual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kantor Presiden Korea Selatan Digerebek Polisi Buntut Darurat Militer
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Mengungkapkan Ekspresi Hati Lewat Tarian Balet
- Jadwal SIM Keliling Sleman Rabu 11 Desember 2024
- Jadwal Pemadaman Rabu 11 November 2024: Listrik Padam Kalasan, Bantul hingga Wonosari
- Jadwal Bus Damri Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Rabu 11 Desember 2024
- Cek! Jalur Trans Jogja Melewati Sekolah di Jogja
Advertisement
Advertisement