Advertisement

Dari Rp1,1 Juta Uang yang Dihabiskan Wisatawan Tak Semua Dinikmati Warga Bantul

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 14 Maret 2024 - 08:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Dari Rp1,1 Juta Uang yang Dihabiskan Wisatawan Tak Semua Dinikmati Warga Bantul Potorono Edu Park - Harian Jogja - Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Spending money atau uang yang dihabiskan wisatawan di Kabupaten Bantul baru mencapai Rp1,1 juta per wisatawan pada tahun 2023. Hanya saja hal itu tidak semua dinikmati oleh warga Bantul.

"Spending money sebenarnya dari sisi jumlah cukup tinggi. Tetapi itu, sejak wisatawan datang sampai pulang, bahkan dari akomodasi penginapan dan sebagainya," kata Plt Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, Rabu (13/3/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Fungsional Jalan Tol Jogja-Solo saat Mudik Lebaran Hanya 22 Km, Begini Mekanisme dan Lokasi Exit Tolnya

Dia menyampaikan dari jumlah tersebut, uang yang dibelanjakan wisatawan di Kabupaten Bantul hanya berkisar 50%. Jumlah tersebut diperkirakan dihabiskan untuk retribusi destinasi wisata dan konsumsi. Sementara sisanya menurut Kwintarto digunakan wisatawan untuk akomodasi penginapan dan transportasi. 

Menurut Kwintarto, jumlah kamar hotel dan homestay desa wisata di Bantul masih minim. Sehingga, Pemkab Bantul belum dapat menangkap seluruh peluang tempat penginapan tersebut.

Saat ini jumlah kamar hotel bintang empat di Kabupaten Bantul yaitu Ros In Hotel Yogyakarta ada sekitar 80 kamar, sementara untuk Grand Rohan ada sekitar 185 kamar. Kemudian hotel non bintang ada sekitar 800 kamar. Kemudian ada sekitar seribu kamar homestay desa wisata di Bantul. 

“Data spending moneynya betul, tetapi yang dinikmati Bantul tidak banyak,” tegasnya. 

Kwintarto menilai minimnya jumlah kamar hotel tersebut berimplikasi pada pilihan wisatawan untuk menginap di wilayah lain, seperti Kota Jogja dan Sleman. Dengan begitu, uang yang dihabiskan wisatawan untuk menginap akan berada di dua wilayah tersebut.

Selain itu, dia menilai event malam hari di desa wisata pun masih minim, sehingga wisatawan cenderung menghabiskan uangnya untuk wisata malam hari ke wilayah lain. 

Pemkab Bantul pun menyiasati persoalan tersebut dengan rencana meningkatkan intensitas event malam hari di sekitar homestay desa wisata agar uang yang dihabiskan wisatawan di Bantul meningkat. 

"Target kita supaya orang berlama-lama di Bantul, agar mereka makan disitu [Bantul], beli oleh-oleh disitu," katanya. 

BACA JUGA: Jadwal Imsak, Tarawih, dan Buka Puasa Ramadan 2024 untuk Jogja dan Sekitarnya

Sementara Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul, Markus Purnomo menyampaikan pihaknya mendorong agar pelaku wisata di desa wisata Bantul dapat merancang paket wisata yang dapat menahan wisatawan berkunjung ke Bantul. 

“Dengan paket tersebut, pengunjung diharapkan lebih lama di Bantul. Sehingga harapannya pengeluaran mereka bertambah tidak hanya sekadar ke destinasi wisata tetapi juga belanja kuliner dan cenderamata,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setahun Penyerbuan Palestina, Begini Kondisi Israel, Krisis Ekonomi dan Sanksi Membayangi

News
| Minggu, 06 Oktober 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement