Advertisement

Promo November

Belum Tiga Bulan, BPBD Gunungkidul Telah Evakuasi 23 Ular

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 14 Maret 2024 - 22:47 WIB
Maya Herawati
Belum Tiga Bulan, BPBD Gunungkidul Telah Evakuasi 23 Ular Ilustrasi evakuasi ular oleh BPBD. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul melalui UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) menyampaikan bahwa sejak bulan Januari 2024 sampai saat ini sudah ada 23 laporan masuk terkait dengan permohonan mengevakuasi ular.

Operator UPT Damkar Gunungkidul, Totok mengatakan pihaknya mencatat ada 23 laporan terkait permohonan evakuasi ular dengan bermacam ukuran dan jenisnya. Terbaru, seekor ular sanca memangsa seekor ayam di Padukuhan Banagung, Kalurahan Tileng, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Kamis (14/3/2024).

Advertisement

“Laporan masuk jam 08.45 WIB. Kami kemudian melakukan evakuasi jam 9.20 WIB,” kata Totok dihubungi, Kamis (14/3/2024).

Totok menjelaskan ular yang memiliki panjang tiga hingga empat meter dengan berat 15 kilogram tersebut ditemukan Samidi ketika akan memberikan makan kepada ternak ayamnya yang berada di belakang rumah. Dari situlah dia mengetahuai ayam berusia sekitar enam tahun miliknya telah dimangsa ulat tersebut. Dia menambahkan Kalurahan Tilang, Giriubo yang berada di perbukitan menjadi habitat ular.

BACA JUGA: Pasar Ramadan Getas Playen Porak Poranda Diterpa Angin Kencang, Pengunjung Berlarian Menyelamatkan Diri

Kepala Kasubag Tata Usaha, UPT Damkar Gunungkidul, Ngadiyono mengatakan ada sebanyak 41 ular yang menjadi sasaran evakuasi sepanjang tahun 2023. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2022.

Dia menjelaskan tingkah laku ular yang biasanya bermigrasi ke tempat yang lebih hangat terutama pada musim hujan. Sebab itu, di mengimbau masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang ular seperti rerumputan tinggi. “Ular juga tidak senang bebauan yang menyengat, wewangian. Jadi gunakan wewangian karena ular tidak senang bau tajam,” kata Ngadiyono.

Rantai makanan ular seperti tikur juga harus diputus. Keberadaan tikus akan menarik perhatian ular. Selain itu, ular juga menyukai habitat yang lembab dan minim cahaya. Terkait dengan praktik menebar garam untuk mengusir atau mencegah ular masuk rumah, dia mengaku tindak itu hanya mitos. Ular justru takut dengan belerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement