Advertisement
Pemda DIY Mendukung Kleresede Menjadi Diversifikasi Sumber Energi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan revitalisasi lahan kritis sangat krusial dalam mendukung berbagai aspek kehidupan. Pasokan energi yang stabil dan andal dibutuhkan dari mulai penerangan sehari-hari, transportasi, hingga sektor industri yang menjadi tulang punggung ekonomi negara.
“Saya mendukung penuh inisiatif diversifikasi sumber energi melalui pemanfaatan bahan bakar biomassa berbasis kayu hutan produksi atau hutan tanaman energi,” kata Sultan dalam FGD Pengembangan Sirkular Ekonomi Melalui Revitalisasi Lahan Kritis Energi, Kamis (21/3/2024) malam.
Advertisement
Pada FGD yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi RI ini, Sultan menyebut DIY telah memulai memaksimalkan upaya pemanfaatan bahan bakar biomassa sebagai campuran bahan bakar pada PLTU melalui tanaman Kleresede, yaitu sejenis perdu dari kerabat polong-polongan. Sebagai tanaman pagar hidup, Kleresede mempunyai banyak fungsi sebagai peneduh di pekarangan dan pelindung tanaman.
“Kerja sama ini saya kira bisa ada lanjutan, karena masyarakat di Gunungkidul itu yang saya lihat itu juga satu kelurahan inisiatif Pak Lurah melakukan pembibitan 50.000. Satu bibit dihargai Rp1.000. Setidaknya dalam satu desa beredar Rp50 juta yang bisa memperbaiki ekonomi juga,” ujarnya.
Baca Juga
Pengembangan Energi Terbarukan di DIY Terganjal Anggaran
Ratusan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan di DIY Hasilkan 10 Mega Watt
Punya Perda Energi Terbarukan Pertama di Indonesia, DIY Kesulitan Mengimplementasikan
Sultan menambahkan apabila besaran lahan kebun Kleresede yang sudah sekitar 60 hektare ini ditambah, maka pembenihan juga bertambah. Daun Kleresede akan menjadi salah satu solusi mengatasi kebutuhan pakan ternak. Sedangkan batang kayunya akan menopang kebutuhan PLN atas pengganti batubara, dengan harga lebih murah.
“Kita perlu mengambil langkah-langkah proaktif. Efisiensi energi, adopsi teknologi penghemat energi, dan konservasi energi harus disikapi sebijak mungkin. Diversifikasi sumber energi sangat penting. Tidak bisa hanya mengandalkan bahan bakar fosil. Investasi dalam energi terbarukan, seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa, harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan DIY bekerja sama dengan PT PLN Energi Primer telah menjadi pilot project pengembangan biomassa. Upaya ini sekaligus sebagai bentuk pemulihan lahan kritis, lahan terdegradasi dan ekonomi sirkular.
Ia menyebut upaya-upaya ini adalah antisipasi terhadap menipisnya energi tidak terbarukan, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan energi masyarakat yang semakin komplek. Kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk melakukan pemenuhan energi terbarukan pun sudah mendapatkan izin dari kementerian terkait.
“Kami dorong pemanfaatan limbah kayu dan hasilnya ini menjadi biomassa. Artinya, tidak ada tersisa limbah pohon, semuanya bermanfaat baik daun maupun kayunya,” kata Nani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 27 April 2024: Tol Jogja-Bawen hingga Vietnam Gagal Melaju ke Semifinal Piala Asia
- Simak! Jalur Trans Jogja Lengkap, ke UGM, UNY, Rumah Sakit dan Tempat Wisata
- Potensi Wisata Offroad Mulai Diminati Segmen Komunitas dan Keluarga di Jogja
- Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 Tahun
Advertisement
Advertisement