Advertisement

Pemda DIY Mendukung Kleresede Menjadi Diversifikasi Sumber Energi

Yosef Leon
Jum'at, 22 Maret 2024 - 15:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pemda DIY Mendukung Kleresede Menjadi Diversifikasi Sumber Energi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan revitalisasi lahan kritis sangat krusial dalam mendukung berbagai aspek kehidupan. Pasokan energi yang stabil dan andal dibutuhkan dari mulai penerangan sehari-hari, transportasi, hingga sektor industri yang menjadi tulang punggung ekonomi negara.

“Saya mendukung penuh inisiatif diversifikasi sumber energi melalui pemanfaatan bahan bakar biomassa berbasis kayu hutan produksi atau hutan tanaman energi,” kata Sultan dalam FGD Pengembangan Sirkular Ekonomi Melalui Revitalisasi Lahan Kritis Energi, Kamis (21/3/2024) malam.

Advertisement

Pada FGD yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi RI ini, Sultan menyebut DIY telah memulai memaksimalkan upaya pemanfaatan bahan bakar biomassa sebagai campuran bahan bakar pada PLTU melalui tanaman Kleresede, yaitu sejenis perdu dari kerabat polong-polongan. Sebagai tanaman pagar hidup, Kleresede mempunyai banyak fungsi sebagai peneduh di pekarangan dan pelindung tanaman.

“Kerja sama ini saya kira bisa ada lanjutan, karena masyarakat di Gunungkidul itu yang saya lihat itu juga satu kelurahan inisiatif Pak Lurah melakukan pembibitan 50.000. Satu bibit dihargai Rp1.000. Setidaknya dalam satu desa beredar Rp50 juta yang bisa memperbaiki ekonomi juga,” ujarnya.

Baca Juga

Pengembangan Energi Terbarukan di DIY Terganjal Anggaran

Ratusan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan di DIY Hasilkan 10 Mega Watt

Punya Perda Energi Terbarukan Pertama di Indonesia, DIY Kesulitan Mengimplementasikan

Sultan menambahkan apabila besaran lahan kebun Kleresede yang sudah sekitar 60 hektare ini ditambah, maka pembenihan juga bertambah. Daun Kleresede akan menjadi salah satu solusi mengatasi kebutuhan pakan ternak. Sedangkan batang kayunya akan menopang kebutuhan PLN atas pengganti batubara, dengan harga lebih murah.

“Kita perlu mengambil langkah-langkah proaktif. Efisiensi energi, adopsi teknologi penghemat energi, dan konservasi energi harus disikapi sebijak mungkin. Diversifikasi sumber energi sangat penting. Tidak bisa hanya mengandalkan bahan bakar fosil. Investasi dalam energi terbarukan, seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa, harus terus ditingkatkan,” jelasnya.

Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Nani Hendiarti mengatakan DIY bekerja sama dengan PT PLN Energi Primer telah menjadi pilot project pengembangan biomassa. Upaya ini sekaligus sebagai bentuk pemulihan lahan kritis, lahan terdegradasi dan ekonomi sirkular.

Ia menyebut upaya-upaya ini adalah antisipasi terhadap menipisnya energi tidak terbarukan, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan energi masyarakat yang semakin komplek. Kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk melakukan pemenuhan energi terbarukan pun sudah mendapatkan izin dari kementerian terkait.

“Kami dorong pemanfaatan limbah kayu dan hasilnya ini menjadi biomassa. Artinya, tidak ada tersisa limbah pohon, semuanya bermanfaat baik daun maupun kayunya,” kata Nani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement