Advertisement

Bawang Merah di Bantul Mulai Panen, Meski Produksi Belum Optimal

Stefani Yulindriani Ria S. R
Senin, 25 Maret 2024 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Bawang Merah di Bantul Mulai Panen, Meski Produksi Belum Optimal Ilustrasi panen bawang merah. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Petani bawang merah di Bantul mulai panen sejak tiga minggu lalu. Meski begitu, lantaran cuaca ekstrem produksinya dinilai belum optimal.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul Joko Waluyo menyampaikan hujan yang terjadi belakangan serta adanya hama ulat memengaruhi produksi bawang merah. Keduanya, membuat bawang merah yang diproduksi ukuran tidak maksimal.

Advertisement

“Produksi dan besaran tidak bisa maksimal, tetapi petani masih bisa menikmati dengan harga yang cukup baik,” katanya saat ditemui, Senin (25/3/2024).

Dia menyampaikan saat ini petani lahan pasir mulai panen bawang merah. Beberapa di antaranya berada di Kapanewon Sanden dan Kretek. Menurut Joko setidaknya ada 50-75 hektare lahan pasir yang panen bawang merah saat ini dari total 1.500 hektare penanaman bawang merah di lahan berpasir di Bantul. Jumlah panennya bisa mencapai 10-15 ton per hektare.

Dalam panen kali ini, menurut Joko harga cabut bawang merah mencapai Rp18.000-Rp20.000 per kg.

“Harga itu termasuk tinggi, dengan BEP [break event point] Rp12.000. Walaupun sekarang harga kering sekitar Rp30.000 sampai Rp35.000 per kg di pasaran,” ujarnya.

Dia menuturkan bawang merah yang ditanam di lahan pasir panen rutin setiap tahun. Penanaman bawang merah lahan pasir dilakukan empat hingga enam kali dalam setahun.

Dia menyampaikan Pemkab Bantul telah mengatur masa tanam bawang merah di wilayahnya setiap bulan. Kebijakan tersebut diambil agar tidak terjadi kenaikan harga bawang merah apabila bawang merah ditanam secara serentak. Menurutnya, apabila ditanam dan dipanen bergantian setiap bulan, harga bawang merah cenderung stabil.

BACA JUGA: Cair Awal April, Besaran THR ASN Bantul Tahun Ini Hanya 50%

Sistem pengairan atau irigasi pun juga menggunakan metode elektrifikasi dengan listrik. Sehingga setiap bulan ada tanaman dan panen bawang merah di lahan pasir.  “Sehingga nantinya bisa mengendalikan inflasi karena salah satu pengendali inflasi di sektor pertanian adalah bawang merah,” katanya.

Dia memastikan Kabupaten Bantul tidak kekurangan stok bawang merah dan cabai. Bahkan, menurut Joko diperkirakan mampu menyuplai kebutuhan di luar Bantul.

“Kebutuhan bahan pangan di Bantul insyaallah aman, untuk padi baru panen, bawang merah dan cabai Insyaallah tidak bermasalah. Stok aman terkendali,” ucapnya.

Sedangkan Sekretaris DKUKMPP Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul Husin Bahri menyampaikan berdasarkan pantauan kebutuhan pokok di lima pasar rakyat, harga bawang merah rata-rata Rp33.800 per kg. Pantauan dilakukan di Pasar Bantul, Pasar Niten, Pasar Piyungan, Pasar Imogiri dan Pasar Pijenan. Meski begitu dia menurutnya, ketersediaannya masih belum mencukupi dari petani lokal Bantul. “Tetapi aspek suplainya mungkin belum mencukupi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Usul Pembentukan Presidential Club, PKS Mendukung Penuh

News
| Senin, 06 Mei 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement