Advertisement

Dalam Waktu Sepekan, Merapi Luncurkan 46 Kali Guguran Lava

Lugas Subarkah
Minggu, 31 Maret 2024 - 16:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Dalam Waktu Sepekan, Merapi Luncurkan 46 Kali Guguran Lava Foto pengamatan visual BPPTKG menunjukkan guguran awan panas di Gunung Merapi, Kamis (25/1/2024). - ist - BPPTKG

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Aktivitas erupsi Gunung Merapi dalam sepekan masih cukup tinggi. Sedikitnya 46 kali guguran lava teramati meluncur ke arah selatan dan barat daya. Beberapa aktivitas kegempaan juga masih terjadi selama sepekan.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santosa, menjelaskan pada periode pengamatan 22-28 Mret 2024, teramati guguran lava sebanyak 46 kali ke arah selatan dan barat daya.

Advertisement

BACA JUGA: Panglima TNI Ungkap Penyebab Kebakaran di Gudang Amunisi Daerah Kodam Jaya Bogor

“Meliputi dua kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 800 meter dan 44 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.500 meterm,” ujarnya, Minggu (31/3/2024).

Tidak teramati adanya guguran awan panas dalam sepekan. Berdasarkan analisis foto udara pada 21 Maret 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.066.400 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.000 meter kubik.

Pada aktivitas kegempaan, tercatat satu kali gempa Vulkanik Dangkal, 22 kali gempa Fase Banyak, empat kali gempa Frekuensi Rendah, 346 kali gempa Guguran dan 49 kali gempa Tektonik. “Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi,” kata dia.

Pada 24 Maret 2024 dilaporkan terjadi hujan di pos pengamatan Gunung Merapi Kaliurang, dengan intensitas curah hujan 62 mm/jam selama 1135 menit. Meski demikian tidak dilaporkan adanya penambahan aliran maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

BACA JUGA: Dampak Ledakan Gudang Amunisi Daerah Kodam Jaya, Ratusan Warga Mengungsi

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. “Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga,” ungkapnya.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement