Advertisement

Pedagang Kaliurang Ketahuan Nuthuk, Dinas Pariwisata Sleman Ancam Cabut Izin Usaha

David Kurniawan
Senin, 08 April 2024 - 11:37 WIB
Maya Herawati
Pedagang Kaliurang Ketahuan Nuthuk, Dinas Pariwisata Sleman Ancam Cabut Izin Usaha Taman wisata Kaliurang. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pariwisata Sleman bakal menindak tegas para pedagang di Kawasan wisata Kaliurang yang mematok tarif seenaknya alias nuthuk. Langkah ini sebagai upaya memastikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung saat libur Lebaran.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Zayid mengatakan, sudah membuat imbauan kepada pelaku usaha agar tidak menetapkan tarif seenaknya pada saat libur Lebaran. Di momen ini, ia tidak mempermasalahkan adanya kenaikan tarif, namun nominalnya harus dalam batas kewajaran.

Advertisement

“Kalau berkaitan dengan bahan baku karena kebutuhan pokok yang naik, itu tidak masalah. Tapi, kalau kenaikannya sudah tidak wajar, ini yang harus ditindak,” kata Ishadi, Senin (8/4/2024).

Ia mengaku siap memberikan sanksi yang tegas. Oleh karenanya, ia mengimbau kepada pedagang di Kawasan Tlogo Putri, Kaliurang agar dapat mematok harga saat Lebaran dengan sewajarnya. Selain itu, untuk memberikan rasa nyaman juga diminta melampirkan daftar harga di setiap menu yang disajikan ke pengunjung.

“Kios-kios di Kaliurang, kami yang Kelola. Jadi kalau ada praktik nuthuk, akan kami peringatkan dan kalau tetap ngeyel, maka siap mencabut izin jualannya,” kata mantan Panewu Prambanan ini.

Menurut dia, praktik nuthuk hanya memberikan keuntungan sesaat. Di sisi lain akan memberikan citra buruk terhadap sektor kepariwisataan di Bumi Sembada.

BACA JUGA: Sistem Satu Arah Tol Cipali hingga Tol Kalikangkung Diberlakukan Hingga Senin Malam

“Bagi wisatawan yang jadi korban tarif nuthuk bisa lapor ke Tourist Information Center (TIC) di Kaliurang. Untuk pengaduan juga bisa dilakukan lewat media sosial milik dinas,” katanya.

Diperkirakan kunjungan wisata selama libur Lebaran sebanyak 300.000-450.000 orang. kunjungan masih didominasi oleh wisatawan dalam negeri. Adapun kunjungan ke destinasi juga belum bisa lepas dari objek unggulan seperti Kawasan wisata Candi, Lereng Merapi dan Tebing Breksi.

“Untuk destinasi lain juga ada peningkatan, tapi diprediksi tidak sebanyak kunjungan di destinasi di Kawasan Sleman sisi timur,” ungkapnya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Menurut dia, penerapan tarif nuthuk untuk parkir dan usaha jualan tidak baik karena dapat berpengaruh terhadap sektor pariwisata di Sleman.

“Ini yang harus dicegah. Jadi, harus dipastikan wisatawan yang berkunjung bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman. Salah satunya dengan cara memastikan tidak ada penetapan tarif yang nuthuk,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mesin Pesawat Garuda Pengangkut Jemaah Haji Terbakar, Begini Reaksi Kemenag

News
| Kamis, 16 Mei 2024, 19:47 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement