Advertisement

Beasiswa Pendidikan Diberikan untuk Siswa Gunungkidul, Dinas Pendidikan: Tidak Boleh untuk Njagong

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 16 April 2024 - 16:57 WIB
Maya Herawati
Beasiswa Pendidikan Diberikan untuk Siswa Gunungkidul, Dinas Pendidikan: Tidak Boleh untuk Njagong Beasiswa pendidikan - ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul baru saja menyalurkan beasiswa pendidikan bagi pelajar kurang mampu jenjang sekolah dasar (SD) di Gunungkidul. Beasiswa tersebut harus digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan pendidikan. Tidak dibolehkan untuk njagong atau menyumbang hajatan oleh orang tua siswa.

Kepala Dispendik Gunungkidul, Nunuk Setyowati mengatakan beasiswa tersebut tidak boleh dipakai untuk kegiatan lain selain pendidikan termasuk keperluan orang tua. “Beasiswa tersebut murni untuk siswa, jadi tidak boleh dipakai untuk jagongan [njagong/menyumbang hajatan] orang tuanya,” kata Nunuk dihubungi, Selasa (16/4/2024).

Advertisement

Nunuk menegaskan beasiswa tersebut penting karena akan menentukan keberlanjutan pendidikan pelajar. Dengan begitu, angka putus sekolah dapat berkurang signifikan dan lama sekolah meningkat.

Rata-rata lama sekolah di Gunungkidul tergolong rendah dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di DIY. Sejak 2018 – 2023, rata-rata lama sekolah di Gunungkidul yaitu tujuh tahun.

Pada 2023 saja, rata-rata lama sekolah di Kulonprogo yaitu sembilan tahun, Bantul sembilan tahun, Sleman 11 tahun, dan Kota Jogja 12 tahun.

Sekda Gunungkidul, Sri Suhartanta berharapa ada peningkatan rata-rata lama sekolah di Gunungkidul. Kata dia, perlu ada intervensi pendidikan melalui kejar paket untuk anak usia sekolah.

BACA JUGA: IHSA Sebut Wisatawan Jogja Pilih Homestay karena Lebih Murah

Dia menambahkan alokasi beasiswa yang sudah ada perlu ditingkatkan karena jumlah sekolah dan sebaran pelajar cukup banyak menyusul kawasan Gunungkidul yang luas.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah SD di Gunungkidul mencapai 466 unit dengan rincian sekolah negeri ada 405 unit dan swasta ada 61 unit. Kapanewon Wonosari dan Karangmojo menempati urutan dua teratas dengan jumlah SD terbanyak yaitu 41 dan 39 unit. Sedangkan, wilayah paling timur atau Ponjong ada 37 SD dan paling selatan atau Tanjungsari ada 18 sekolah dasar.

Subkor Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Sekolah Dasar Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Gunungkidul, Pranoto mengatakan ada 322 pelajar SD yang mendapat beasiswa mengacu pada Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul No. 968/KPTS/2024 tentang Penetapan Penerima Bantuan Beasiswa Miskin (Pokir) Gunungkidul 2024.

Rincian penerima beasiswa tersebut yaitu dari pelajar Kapanewon Girisubo ada 61 orang, Kapanewon Karangmojo ada 180 orang, Playen ada satu orang, Ponjong ada tujuh orang, Rongkop ada 15 orang, Semanu 40 orang, Tepus 13 orang, dan Wonosari lima orang.

Pranoto menambahkan setiap anak mendapat Rp500.000. Dengan begitu, alokasi APBD untuk beasiswa miskin jenjang SD mencapai Rp161 juta. “Beasiswa miskin jenjang SD sudah tidak ada lagi. Kami akan mengalokasikan lagi beasiswa untuk tahun depan,” kata Pranoto.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB dan PPP Kerja Sama Hadapi Pilkada Serentak 2024

News
| Selasa, 30 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement