Advertisement
Pedagang Pasar Terban Pindah Ke Selter Sementara

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan pedagang Pasar Terban mulai pindah ke selter sementara pada Rabu (17/4/2024). Waktu untuk memindahkan barang-barang pedagang ini dibatasi sampai Kamis (18/4/2024), karena pada Jumat (19/4/2024) pembongkaran pasar sudah dimulai.
Para pedagang terlihat sibuk mengangkut barang-barangnya menggunakan berbagai moda transportasi, mulai dari motor, mobil pikap hingga truk, pada Rabu (17/4/2024). Beberapa truk mengangkut kandang ayam karena di pasar tersebut juga menjual ayam hidup.
Advertisement
Kabid Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Jogja, Gunawan Nugroho, menjelaskan para pedagang ini dipindah ke selter sementara yang sebelumnya digunakan untuk pedagang Pasar Sentul saat pasar tersebut direvitalisasi, yang berlokasi di jalan Batikan, Pandeyan, Umbulharjo.
Selter sementara tersebut sudah dipersiapkan sejak sebelum lebaran dan seluruh pedagang sudah mengetahui dimana mereka akan menempati kios sementaranya. “Kemaren sudah diundi, pedagang sudah tahu dan sepakat,” ujarnya.
Baca Juga
Kumuh dan Becek, Pasar Terban Perlu Direvitalisasi
Sentul Selesai, Pasar Terban & Pasar Kluwih Menyusul Diperbaiki
PASAR TRADISIONAL JOGJA : Terban Jadi Rujukan Pedagang Ayam Berbagai Daerah
Para pedagang melaksanakan pemindahan barang-barangnya secara mandiri. Mereka akan menempati selter sementara selama kurang-lebih delapan bulan. “Untuk progres pembangunannya nanti kami update dari Kementrian PUPR,” ungkapnya.
Salah satu pedagang, Heriyanto, menuturkan soal revitalisasi Pasar Terban memang sudah disosialisasikan sejak lama, walaupun sempat mundur beberapa kali pelaksanaannya. “Kalau saya tidak masalah,” ujarnya.
Pedagang plastik dan dos ini optimis masih tetap ada pembeli di selter sementara, yakni dari para pedagang pasar lainnya yang membutuhkan plastik dan dos. Meski demikian, pembeli dari luar berpotensi berkurang, karena di Pasar Terban ia sudah memiliki banyak konsumen dari sekolah, perkantoran dan kampus.
Selain itu, di tempat sementara tersebut ia hanya mendapat kios 1x2 meter. Kios ini menurutnya terlalu sempit untuk dagangannya. “Saya hanya dapat 1x2 meter. Untuk berusaha susah, untuk barang barang susah. Apalagi barang saya besar-besar. Kalau ini [di Pasar Terban] 3x4 meter,” katanya.
Di sisi lain Heriyanto juga belum mengetahui bagaimana penempatan dan sistem yang berlaku di Pasar Terban setelah revitalisasi nanti. Saat ini, ia hanya membayar retribusi sebesar Rp2.000 per hari. “Nanti kontraknya mahal ga, kalau ke sini bayar lagi ga. Kalau aturan lama Cuma bayar retribusi tidak masalah,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Istana Bantah Presiden Prabowo Hindari Pertemuan dengan Jokowi: Karena Kesibukan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Jogja Bakal Temui Gusti Mangkubumi, Cari Solusi Terkait Sengketa KAI dan Warga Sekitar Stasiun Lempuyangan
- Plengkung Gading Jogja Masih Ditutup untuk Renovasi, Ini Penampakan Terbarunya
- Polda DIY Naikkan Status Kasus Dugaan Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon ke Tahap Penyidikan
- Kegiatan Padat Karya di Gunungkidul Turun Drastis Tahun Ini, Begini Penjelasan Pemkab
- Di Pasar Beringharjo Kini Ada Layanan KB Pemasangan Kontrasepsi Gratis, Cek Jadwalnya
Advertisement