Advertisement
Dispar DIY Gelar Pelatihan Event bagi Pengelola Wisata di Gunungkidul
Advertisement
GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) DIY kembali menggelar pelatihan bagi pengelola destinasi wisata di Hotel Grand Kangen, Rabu (17/4/2024). Pelatihan kali ini menyasar pengelola wisata di Kalurahan Bunder, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul.
Berbeda dari kegiatan sebelumnya, kali ini Dispar DIY mengangkat tema pelatihan penyelenggaraan event atau atraksi wisata. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pelaksana Harian Kepala Dispar DIY, Anita Verawati. Vera, sapaannya, menjelaskan event atau atraksi menjadi satu dari tiga bagian penting pariwisata.
Advertisement
Dua aspek penting lainnya yakni aksesibilitas dan amenitas. Untuk itu, dia mendorong para pengelola wisata untuk melakukan inovasi melalui berbagai gelaran atraksi dan event.
“Kalau amati dan tiru sudah banyak dipraktikkan. Tetapi memodifikasi itu susah. Banyak yang tumbuh hampir sama di seluruh Indonesia. Misalnya Mangunan, sekarang hampir semua wilayah di Indonesia ada,” katanya di Hotel Grand Kangen, Rabu (17/4/2024).
Vera mengatakan Kalurahan Bunder memiliki potensi wisata yang cukup baik. Misalnya ada Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder, Telaga Kemuning, hingga produksi cokelat dan berbagai produk UMKM unggulan lainnya. Menurutnya, potensi di Kalurahan Bunder tak akan menarik jika hanya disuguhkan begitu saja.
Untuk itu, perlu adanya kegiatan menarik yang bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Event juga didorong bisa menjangkau masyarakat luas agar perputaran ekonomi yang terjadi juga signifikan. Tak hanya bisa dinikmati oleh warga Bunder saja, tetapi juga warga di luar Gunungkidul bahkan di luar DIY. “Wisatawan yang datang dari luar daerah kita harapkan belanjanya lebih banyak,” katanya.
Salah satu narasumber, Chandra Cellano menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan pengelola wisata saat akan menggelar event di antaranya cara mengoordinasikan tim hingga mengeksekusi produksi event. Selain itu, dia juga memberikan tips terkait dengan pemasaran,
promosi, hingga dokumentasi sebuah acara. “Kami pegiat seni dan event senang sekali kalau pengelola wisata berinisiatif mengeksplorasi potensi wisatanya ke luar karena akan kembali memberikan perputaran ekonomi untuk mereka,” ujar Chandra yang juga pegiat event Prambanan Jazz ini.
Sementara, Anggota DPRD DIY, Imam Priyono Dwi Putranto menuturkan event bisa menjadi pintu gerbang dalam upaya mendatangkan wisatawan ke Kalurahan Bunder. Apalagi, banyak potensi di Gunungkidul yang bisa dieksplorasi sehingga ada alternatif wisata selain pantai. Dia juga mengingatkan para pengelola wisata untuk tetap menjalankan prosedur cleanliness, health, safety, and environmental sustainability (CHSE).
“Lingkungannya harus baik dan sehat. Kalau saya lihat di aturan internasionalnya harus SSHE [safety, security, health, and environment],” tuturnya. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bos Microsoft Satya Nadella Kunjungi Indonesia Bawa Investasi Rp28 Triliun, Ini Peruntukannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PRODUKSI FILM BUDAYA: Ada Potensi Besar Film Pendanaan Disbud DIY
- Haedar Nashir: Ormas Keagamaan Tidak Boleh Jadi Benalu
- Sultan Jogja Akan Hadiri Nobar Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23 Piala Asia 2024, Lokasi Acara Dipindah di Bangsal Kepatihan
- Heroe Poerwadi, Singgih Raharjo, dan Eko Suwanto Punya Elektabilitas Tinggi di Pilkada Kota Jogja
- Baru Satu TPS3R yang Beroperasi, Sampah di Jogja Sementara Ditahan di Depo
Advertisement
Advertisement