Tiga Desa Wisata di Bantul Bersaing Raih Penghargaan Desa Wisata Berkelanjutan 2024
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sebanyak tiga desa wisata di Kabupaten Bantul masuk dalam nominasi desa wisata berkelanjutan 2024 dari Kementerian Pariwisata.
Ketiga desa wisata tersebut adalah dua desa wisata di Kapanewon Imogiri yakni Desa Wisata Kebonagung, dan Desa Wisata Wukirsari. Lalu ada satu desa wisata dari Kapanewon Dlingo yakni Desa Wisata Kaki Langit Mangunan.
Advertisement
Ketua Pengelola Desa Wisata Kebonagung, Yulianto mengungkapkan jika pada 28 sampai 29 November 2024 pihaknya telah mendapatkan undangan dari Kementerian Pariwisata, terkait dengan penghargaan desa wisata berkelanjutan 2024.
Selain itu, verifikasi juga telah dilakukan oleh Kemenpar RI terkait dengan indikator yang harus dipenuhi oleh Desa Wisata Kebonagung sebelum nantinya dikukuhkan sebagai desa wisata berkelanjutan 2024.
BACA JUGA: Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
"Kami sudah diverifikasi oleh kementerian sejak awal 2024 kemarin. Ada banyak indikator yang harus kami penuhi. Sekitar 200 indikator. Kalau lomba desa dari ADWI hanya 100 indikator. Kami sendiri pernah meraih penghargaan sebagai Desa Wisata berkelanjutan dari ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) pada 2021 lalu," katanya, Rabu (20/11/2024).
Menurut Yulianto, Desa Wisata Kebonagung sejatinya sempat akan diajukan oleh Kemenpar RI ke tingkat internasional pada 2022, atau usai meraih penghargaan sebagai Desa Wisata berkelanjutan dari ADWI. Hanya, saja diakuinya pihaknya masih banyak kekurangan sehingga keinginan untuk masuk nominasi Desa Wisata Terbaik Dunia pada 2022 gagal terlaksana.
"Karena kami sadar banyak kekurangan kami. Terutama SDM masih kurang, manajemen untuk pengelolaan desa wisata, media sosial kami juga belum berkembang. Harapan kami di tahun mendatang bisa masuk ke level dunia," jelasnya.
Meski gagal masuk dalam nominasi Desa Wisata Terbaik Dunia pada 2022, Yulianto menyebutkan jika Desa Wisata Kebonagung terus berbenah. Di mana pada 2023, saat ini Desa Wisata Kebonagung tengah berjuang untuk meraih gelar juara desa wisata maju dari Kementerian Pariwisata RI.
"Kebetulan yang DIY ada 15 desa wisata. Untuk Bantul ada tiga, yakni kami, lalu Desa Wisata Wukirsari dan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan. Meski peluangnya memang kecil, tapi kami optimistis mampu meraih penghargaan nantinya," jelas Yulianto.
Disinggung mengenai yang ditawarkan oleh Desa Wisata Kebonagung, Yulianto menyebut pihaknya sejak awal menawarkan wisata pendidikan pertanian yang bernuansa kultur dan budaya.
Di Desa tersebut, kata dia, wisatawan bisa belajar terkait proses bikin benih dari memilih  bibit unggul,merendam di air, menyemai, daud/mencabuti benih siap tanam, membajak sawah dengan kerbau, menggaru (meratakan tanah), menanam bibit padi, memupuk, matun/menyiangi, memanen,mengeringkan secara alami, menjadikan beras/nutu,dan menanak tradisional/ngliwet.
"Kami juga masih melestarikan berbagai tradisi seni dan budaya serta kerajinan, seperti Gejok Lesung, Karawitan, Wayang Kulit, Jatilan, Wiwitan, Hadroh, dan Kenduri. Ini yang kami sajikan ke wisatawan," ungkapnya.
Selain itu, Yulianto juga menyebut jika saat ini, di Desa Wisata Kebonagung ada 20 homestay yang setiap hari siap menampung wisatawan. Sementara total homestay yang ada 100 homestay. "Selama ini yang datang rata-rata berasal dari luar negeri, seperti hari ini ada dari Australia," jelasnya.
Sementara Lurah Wukirsari Susilo Hapsoro mengakui jika saat ini Desa Wisata Wukirsari tengah bersaing ketat dengan Desa Wisata Kebonagung dan Desa Wisata Kaki Langit Mangunan untuk menerima penghargaan desa wisata berkelanjutan 2024.
"Verifikasi sudah dilakukan. Seperti kemarin, ada tim dari kementerian yang datang untuk verifikasi desa wisata berkelanjutan 2024. Harapan kami tentu Wukirsari mampu meraih juaranya," jelasnya.
Panewu Imogiri Slamet Santosa mengatakan, pihaknya berbangga karena ada dua desa wisata di Imogiri yang saat ini tengah bersaing meraih penghargaan desa wisata berkelanjutan 2024. Mantan panewu Kasihan ini juga mengungkapkan jika Desa Wisata Wukirsari dan Desa Wisata Kebonagung memiliki keistimewaan yang berbeda.
"Untuk yang Kebonagung memang masih level nasional. Kalau Wukirsari kan sudah masuk salah satu desa terbaik dunia di 2024. Tentunya kami berharap agar Kebonagung bisa ikuti langkah Wukirsari go internasional," ucap Slamet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anggota DPR Sebut Bantuan Beras Sering Kali Tidak Tepart Sasaran, Banyak Mafia
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tes CPNS Gunungkidul: Hanya 220 Peserta Lolos Seleksi Kompetensi Bidang, Ini Link Pengumumannya
- Rencana Malioboro Jadi Pedestrian Penuh Tertunda sampai 2027, Ini Alasannya
- Ulat Jati Bermunculan di Gunungkidul Tak Berbahaya, Dispar Minta Wisatawan Tak Perlu Waswas
- Catat Tanggalnya! Disbud Agendakan Lagi Gelaran Warisan Budaya Tak Benda
- Dinobatkan Jadi Kalurahan Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Punya 4 Titik Paling Rentan
Advertisement
Advertisement