Besok, Undangan Memilih di Pilkada Sleman Mulai Didistribusikan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—KPU Sleman segera mendistribuskian surat undangan pemberitahuan memilih kepada warga yang terdaftar sebagai calon pemilih di Pilkada 2024. Ditargetkan pendistribusian ke warga paling lambat 24 November 2024.
Ketua KPU Sleman, Ahmad Baehaqi mengatakan, terus melakukan persiapan untuk kelancaran pemilihan bupati dan calon wakil bupati di 27 November mendatang. Sebelum pencoblosan terlaksana, akan ada pendistribusian surat pemberitahuan memilih bagi warga yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Advertisement
Ia mengakui, surat undangan memilih hingga Rabu (20/11/2024) siang masih dalam proses pengadaan. Hanya saja, ia optimistis pada Kamis (21/11/2024) sudah bisa didistribusikan secara berjenjang ke PPK kemudian ke PPS.
“Mudah-mudahan proses penggadanaan bisa selesai malam ini sehingga besok [Kamis] bisa mulai didistribusikan,” kata Baehaqi, Selasa.
Selain pendistribusian berjenjang, rencananya penyerahan surat undangan memilih ke warga juga melibatkan anggota KPPS. Nantinya, sambung dia, para petugas ini yang menyerahkan ke warga sesuai dengan nomor TPS untuk memilih.
“Sesuai dengan ketentuan, surat undangan ini harus diterima calon pemilih paling lambat pada 24 November 2024. Oleh karena itu, kami berharap setelah menerimanya, petugas KPPS langsung membagikan ke warga bersangkutan sehinga dapat selesai tepat waktu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Bawaslu Sleman Ajak Semua Pihak Menjaga Situasi Kondusif Menjelang Pilkada
Anggota KPU Sleman Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Sleman Arif Setiawan menambahkan, DPT Pilkada sebanyak 853.209 jiwa. Jumlah ini tersebar di 1.731 tempat pemungutan suara (TPS) di 17 kapanewon di Kabupaten Sleman.
“Jumlah pemilih ini terdiri dari pemilih perempuan sebanyak 438.669 jiwa dan pemilih laki-laki sebanyak 414.540 orang,” kata Arif.
Dia menjelaskan, Kapanewon Depok menjadi wilayah dengan pemilih terbanyak, yakni sebanyak 96.193 jiwa. Selanjutnya, ada Kapanewon Ngaglik sebanyak 78.246 pemilih, Gamping sebanyak 74.010 pemilih dan Mlati sebanyak 73.272 pemilih.
“Untuk kapanewon dengan pemilih terendah ada di Cangkringan dengan jumlah pemilih sebanyak 24.736 orang," kata Arif.
Ia tidak menampik, jumlah pemilih pilkada lebih banyak ketimbang pemilih di Pemilu 2024 sebanyak 849.062 jiwa. Hal ini dikarenakan ada selisih sekitar 3.000an pemilih yang terdata.
Dia menjelaskan, bertambahnya jumlah pemilih di Sleman tak lepas dari dinamika kependudukan yang terus berubah di setiap waktunya. Sebagai Gambaran, jumlah pemilih bertambah karena adanya penambahan warga yang telah berusia 17 tahun sehingga memiliki hak pilih.
Di sisi lain, juga adanya perpindahan domisili ke Kabupaten Sleman juga memberikan pengaruh terhadap pertambahan pemilih, ketimbang saat pelaksanaan pemilu. “Data kependudukan sangat dinamis sehingga dari waktu-waktu berubah sehingga ikut berpengaruh terhadap jumlah pemilih,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Anggota DPR Sebut Bantuan Beras Sering Kali Tidak Tepart Sasaran, Banyak Mafia
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dana Tidak Cukup, Pembangunan Awal Taman Budaya Bantul Mundur
- Evakuasi Material Longsor Samigaluh Masih Berlangsung, Jalan Provinsi Diberlakukan Buka Tutup
- Forkom Homestay Bantul Targetkan Okupansi 75 Persen Saat Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
- Fenomena Musiman Ulat Jati, Dispar Gunungkidul Mengaku Aman dan Tak Mengganggu Kawasan Wisata
- Depo Mandala Didatangi Menteri LH, Pj Wali Kota Jogja : Penanganan Sampah Sudah Berlapis
Advertisement
Advertisement