Advertisement

Januari-April, Belasan Anak di Jogja Terpapar Kasus Flu Singapur, Berikut Gejalanya

Alfi Annisa Karin
Senin, 22 April 2024 - 18:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Januari-April, Belasan Anak di Jogja Terpapar Kasus Flu Singapur, Berikut Gejalanya Ilustrasi gatal/gatal. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, UMBULHARJO—Kasus Flu Singapur kembali ditemukan terjadi di Kota Jogja pada tahun ini. Di Kotagede, Jogja, sejak Januari hingga April 2024, penyakit yang banyak menyerang anak-anak tercatat sebanyak enam kasus. 

Kepala Puskesmas Kotagede II Yusnita Susila Astuti menuturkan ada 6 kasus Flu Singapur sejak Januari hingga Maret 2024. Sedangkan tahun lalu, kasus Flu Singapur yang terjadi di wilayah Kotagede II mencapai 12 kasus.

Advertisement

Dia mengatakan tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini. Pengobatan dilakukan sesuai dengan gejala yang dialami.

“Pengobatan bersifat simptomatik untuk mengatasi keluhan yang ditimbulkannya, seperti parasetamol. Jika anak yang berusia lebih  besar dapat kumur-kumur dengan obat kumur untuk mengurangi nyeri akibat luka-luka di mulut,” jelas Yusnita, Senin (22/4/2024).

BACA JUGA: 391 Jamaah Haji Kota Jogja Akan Berangkat Dalam 3 Kloter

Dia menambahkan, Puskesmas Kotagede II turut melakukan penyelidikan epidemiologi kasus Flu Singapur. Tujuannya untuk mengetahui sumber penularan penyakit, mengetahui sebaran penyakit HFMD, dan mencegah penularan penyakit.

"Serta memprediksi dan mencegah terjadinya KLB.

Terpisah, Kepala Puskesmas Mergangsan Risa Dhiana Permanasari menuturkan pihaknya telah menemui sebanyak 5 kasus Flu Singapur. Angka ini tercatat sejak Januari hingga April 2024. Sebagian besar menimpa anak di bawah 10 tahun. "Sebagai edukasi kami telah melakukan sosialisasi penyakit Flu Singapur melalui infografis," kata Risa.

Flu Singapur menjadi penyakit yang tengah marak terjadi di tengah masyarakat. Penyakit dengan nama lain hand, foot, and mouth disease (HFMD) ini kerap ditemui pada anak berusia di bawah 10 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan juga bisa terjadi pada remaja hingga orang dewasa.

Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu menuturkan penyakit ini terbilang mudah menular. Penderita diikuti beberapa gejala. Diawali dengan kurang nafsu makan, lesu, dan nyeri tenggorokan.

BACA JUGA: Tiga Tokoh Mendaftar Sebagai Calon Bupati Bantul dari DPD Golkar Bantul, Ada Akademisi hingga Mantan Lurah

"Gejala yang timbul umumnya ringan seperti demam, munculnya demam yang berlangsung satu hingga dua hari, ruam pada kulit, dan benjolan kecil di telapak kaki, tangan, dan mukosa mulut," jelasnya.

Dia menambahkan, Flu Singapur bisa menular melalui kontak kulit, udara pernapasan, cairan dari blister (benjolan kecil) atau tinja penderita, serta makan dan minum bersama. Penularan juga bisa terjadi melalui cairan atau droplet dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin.

"Bisa juga saat mengeluarkan air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk," imbuhnya.

Endang mengimbau masyarakat senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Seperti cuci tangan, menggunakan masker bagi yang merasa sehat ataupun sakit. Hidung dan mulut juga ditutup menutup bila batuk dan bersin, sera tidak mencium anak yang menderita Flu Singapur.

"Masyarakat yang terpapar Flu Singapur bisa melakukan isolasi mandiri," tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement