Advertisement
Pelaku UMKM Gunungkidul Wajib Melek Teknologi, Pemkab Genjot Aktivasi Internet
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Gunungkidul didorong bisa memaksimalkan teknologi dalam memasarkan semua jenis produk usaha yang ada. Penggunaan teknologi yang masif akan memperluas pasar, sehingga meningkatkan penjualan.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan perkembangan zaman menuntut masyarakat termasuk pelaku UMKM berjalan berdampingan dengan teknologi. Teknologi seperti gadget dengan media sosial yang didukung jaringan Internet dapat memberikan manfaat positif bagi pelaku UMKM.
Advertisement
Menurut dia, mengembangkan UMKM secara daring memiliki beberapa keuntungan, salah satunya dapat menjangkau konsumen tanpa harus bertatap muka. “Meski berada di kampung, kita wajib mengikuti perkembangan teknologi,” kata Sunaryanta, Senin (29/4/2024).
Dia menyampaikan penggunaan teknologi tersebut juga merupakan implementasi dari program kota pintar atau smart city yang tengah dikembangkan Pemkab Gunungkidul. Dari situ, program tersebut diharapkan dapat diterapkan di desa menjadi smart village.
Sebagai pendukung pengoptimalan teknologi, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan terus mengaktivasi jaringan Internet di padukuhan-padukuhan. “Masalah jaringan internet sesuai dengan permintaan masyarakat biarkan nanti dipasang oleh Diskominfo,” katanya.
BACA JUGA: Tren Ekonomi Digital 2024: E-commerce Masih Merajai, 64 Persen Masyarakat Bayar Nontunai
Kepala Diskominfo Gunungkidul, Setiyo Hartato mengatakan setiap tahun Diskominfo akan mengaktivasi jaringan Internet sekitar 100 padukuhan per tahun, dengan catatan anggaran yang ada tersedia.
Anggaran aktivasi tersebut berasal dari Dana Keistimewaan (Danais) dan APBD. Tahun ini, Pemkab mendapat sekitar Rp700 juta untuk aktivasi. Sedangkan, alokasi APBD setiap tahun mencapai Rp8 miliar.
APBD Rp8 miliar tersebut selain untuk melakukan aktivasi jaringan internet juga membiayai layanan Internet yang saat ini mencapai sekitar 1.300 titik. “Kami tidak melakukan pengadaan aset atau barangnya, karena tiap tahun pasti ada anggaran perawatan. Itu pihak ketiga yang membangun. Jadi yang kami lakukan itu aktivasi,” kata Setiyo, Senin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cak Imin Kritisi RUU Penyiaran, Utamanya Larangan Jurnalisme Investigasi
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida, Dedi Risdiyanto Dituntut 5 Tahun 8 Bulan Penjara dan Ganti Rugi Rp1,5 Miliar
- Penyelundupan Benih Lobster Digagalkan di Bandara YIA, Tersangka Melarikan Diri
- Balai Karantina DIY Ingatkan Masyarakat soal Bahaya Ikan Invasif
- UKDW dan De Britto Gelar Pelatihan Desain Bagi Murid
- Chemicfest, Ajang Kreativitas Siswa SMK SMTI Yogyakarta
Advertisement
Advertisement