Advertisement

Realiasi Dana Desa di DIY Triwulan Pertama 2024 Tumbuh 39,52 Persen

Sunartono
Selasa, 30 April 2024 - 21:27 WIB
Sunartono
Realiasi Dana Desa di DIY Triwulan Pertama 2024 Tumbuh 39,52 Persen Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DIY Agung Yulianta saat memberikan keterangan terkait realisasi APBN di DIY, Selasa (30/4/2024). - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kinerja penggunaan APBN 2024 yang digelontorkan ke DIY menunjukkan tren positif pada triwulan pertama. Realisasi transfer ke daerah (TKD) dan dana desa mengalami peningkatan dibandingkan 2023 silam di bulan yang sama (yoy). Khusus untuk dana desa realisasinya tumbuh sekitar 39,52%.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DIY Agung Yulianta menjelaskan kinerja APBN di DIY menunjukkan performa prima di tengah ketidakpastian perekonomian global dengan beragam risiko. Realisasi belanja negara sampai 31 Maret 2024 sebanyak Rp5,27 triliun atau tumbuh 20,27% dibandingkan 2023 (yoy).

Advertisement

Dukungan APBN terhadap APBD melalui TKD dan dana desa meningkat pada triwulan pertama mencapai Rp2,64 triliun atau 25,13% dari alokasi. Meningkatnya kinerja TKD dan dana desa dipengaruhi oleh pertumbuhan positif dari realisasi penyaluran, untuk dana desa tumbuh 39,52%, dana keistimewaan tumbuh 28,53% dan dana alokasi khusus non kisik yang tumbuh 2,93%.

BACA JUGA : Pencairan Dana Desa Rp123 Miliar di Sleman Ditarget Awal Februari

"Untuk dana desa sendiri capaian hingga 31 Maret 2024 di angka 19,82 persen [Rp302,31 miliar], ini tumbuh sekitar 39,52 persen dibandingkan 2023 silam. Begitu juga komponen TKD lain juga mengalami pertumbuhan realisasi," katanya Selasa (29/5/2024).

Kabid Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan, Kanwil DJP DIY Agus Hernawanto Purnomo menambahkan penggunaan dana desa untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem menjadi langkah yang efektif. Berdasarkan Permendes No 8 Tahun 2022, salah satu prioritas penggunaan dana desa yaitu untuk menanggulangi kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem.

Dana Desa juga dapat dialokasikan untuk menurunkan prevalensi stunting, antara lain untuk penyelenggaraan PAUD nonformal milik desa, penyelenggaraan Posyandu, penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan, pemeliharaan sarana prasarana Posyandu Polindes, pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional, dan penyelenggaraan Pos Kesehatan Desa.

"Prioritas penggunaan dana desa tersebut untuk menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, menyediakan lapangan kerja melalui padat karya tunai, meminimalkan kantong kemiskinan, rehabilitasi rumah layak huni, dan bantuan langsung tunai," ujarnya.

Agung Yulianta mengatakan secara umum peningkatan realisasi tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan 2 komponen utama yakni belanja pemerintah pusat (BPP) yang tumbuh 42,54% serta TKD dan Dana Desa yang tumbuh 4,10%. BPP terealisasi sebesar Rp2,63 triliun (8,79% dari pagu belanja) atau tumbuh 42,54%.

Realisasi BPP terdiri atas realisasi belanja pegawai sebesar Rp1,30 triliun (27,18% dari pagu belanja) yang tumbuh cukup signifikan hingga 47,06% karena dipengaruhi oleh pembayaran THR tahun 2024. "Lalu, realisasi Belanja Barang sebesar Rp927,33 miliar (16,98% dari pagu belanja) dan realisasi Belanja Modal sebesar Rp394,76 miliar [8,38% dari pagu belanja]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

UKT Mahal, Puluhan Calon Mahasiswa di Riau Terancam Batal Kuliah Ini Kata Kemendikbud

News
| Selasa, 21 Mei 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Lokasi Kolam Air Panas di Jogja, Cocok untuk Meredakan Lelah

Wisata
| Senin, 20 Mei 2024, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement