Advertisement

Promo November

Ratusan Intelektual Dunia Bakal Bahas Hak-Hak Perempuan di Global Conference on Women's Rights in Islam

Media Digital
Senin, 13 Mei 2024 - 17:57 WIB
Lajeng Padmaratri
Ratusan Intelektual Dunia Bakal Bahas Hak-Hak Perempuan di Global Conference on Women's Rights in Islam Suasana Press Conference Global Conference on Women's Rights in Islam GCWRI di Gedung Siti Moendjiyah UNISA pada Senin (13/5/2024). - Harian Jogja // Catur Dwi Janati

Advertisement

SLEMAN—Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta bekerja sama dengan Faith to Actions Network (Kenya) dan Universitas Al-Azhar (Mesir) menyelenggarakan Global Conference on Women's Rights in Islam (GCWRI) pada 14-16 Mei mendatang. Diikuti ratusan peserta dari berbagai belahan dunia, konferensi ini bakal membahas beragam topik tentang hak-hak perempuan. 

Ketua Aisyiyah Center, Askuri menjelaskan bahwa konferensi ini akan melibatkan para ulama, intelektual muslim dan para aktivis hak-hak perempuan dari beberapa negara. Para peserta berasal dari Mesir, Amerika Serikat, Inggris, Bosnia-Herzegovina, Belanda, Palestina, Kenya, Lesotho, Burundi, Zimbabwe, Uganda, Zambia, Kongo, Tunisia, Ethiopia, Togo, Nigeria, Ghana, Senegal, Sudan Selatan dan Lebanon. 

Advertisement

"Ada lebih dari 200 orang yang akan hadir di konferensi," terang Askuri pada Senin (13/5/2024) di Gedung Siti Moendjiyah UNISA.

BACA JUGA: Unik, Ada Lampu Bangjo Khusus Unta di Tengah Gurun Pasir

Konferensi ini juga akan dihadiri para aktivis global dari The Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA), pimpinan ormas Islam dan keagamaan, pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah, pusat studi gender dan Civil Society Organizations. 

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Taufiqur Rahman mendukung penuh penyelenggaraan GCWRI 2024. Dari pandangan Taufiq, konferensi ini sangat relevan dengan UNISA sebagai kampus yang didirikan PP Aisyiyah. 

"Hal ini juga sebagai wujud dari komitmen UNISA, karena salah satu misi UNISA ini melakukan kajian-kajian dan pemberdayaan perempuan dengan berbabasis nilai-nilai keIslaman berkemajuan," ungkapnya. 

Karenanya kajian tentang hak-hak perempuan dinilai Taufiq sangat relevan dengan komitmen UNISA mencapai misi tersebut "Ini juga menjadi komitmen UNISA untuk berkiprah di forum global," tegasnya. 

CEO Faith to Actions Network, Peter Kariuki menjelaskan organisasi Faith to Actions Network merupakan organisasi internasional multikultural yang anggotanya memiliki latar dari berbagai agama. Faith to Actions Network menaruh perhatian pada aspek perempuan dan keadilan gender. Bagaimana melihat hak-hak perempuan untuk mendapatkan akses di berbagai bidang kehidupan serta melawan kekerasan seksual terhadap perempuan. Termasuk menghilangkan diskriminasi masyarakat yang membuat perempuan tidak dapat berpartisipasi secara penuh di kehidupannya. 

BACA JUGA: UNISA Yogyakarta Gelar Aksi Damai Bela Palestina

"Global Conference on Women's Rights in Islam ini akan membahas isu-isu itu," tegasnya. 

Sekretaris LPPA PP Aisyiyah, Prof. Alimatul Qibtiyah menambahkan ada beberapa harapan dari konferensi GCWRI yang digelar. Secara global, konferensi ini ingin menunjukkan bahwa pandangan perempuan merupakan kelompok yang terpinggirkan adalah keliru.

"Secara nasional kita juga ingin memperkenalkan ke dunia bahwa Indonesia itu unik dan muslim Indonesia itu terbuka yang juga sangat kuat tentang isu-isu hak-hak perempuan itu terpenuhi di sini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rem Blong, Truk Tronton Sejumlah Kendaraan di Slipi, Satu Orang Meninggal Dunia

News
| Selasa, 26 November 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement