Advertisement
Proyek Pembangunan Tol Jogja Solo Rambah Kawasan Ringroad Utara Mulai Juni 2024

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—PT Adhi Karya Pembangun Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 menargetkan pada Juni mendatang mulai mengerjakan poyek di kawasan Ringroad Utara. Total ruas yang akan dikerjakan sepanjang satu kilometer.
Humas PT Adhi Karya Pembangun Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2, Agung Murhandjanto mengatakan, secara total pengerjaan proyek tol yang menghubungkan Kalurahan Tlogoadi, Tirtoadi di Kapanewon Mlati dengan Kalurahan Trihanggo, Gamping mencapai 28%.
Advertisement
BACA JUGA: Kabar Baik, Pengerjaan Proyek Tol Solo-Jogja dan Jogja-Bawen Sudah Tersambung
Capaian ini juga sudah bisa menghubungkan pengerjaan pembangunan antara Jogja-Solo dengan Jogja-Bawen di Padukuhan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati. “Memang belum selesai, tapi pengerjaannya sudah sampai di titik pertemuan kedua tol,” kata Agung kepada wartawan, Rabu (15/5/2024).
Menurut dia, pengerjaan dilakukan secara simultan dan diharapkan proyek sudah selesai di pertengahan 2025. Oleh karenanya, mulai Juni mendatang pembangunan di Kawasan Ringroad Utara akan dimulai.
“Pengerjaannya mulai dari samping kampus UTY ke barat sampai di tikungan dekat Kali Bedog di Padukuhan Nglarang, Tlogoadi. Total Panjang yang dikerjakan ada sekitar satu kilometer,” katanya.
Guna menyukseskan pembangunan ini, Agung mengakui sudah berkoordinasi dengan jajaran Polresta Sleman, Polda DIY, Dinas Perhubungan DIY maupun Dinas Perhubungan Sleman. Diharapkan adanya koordinasi ini, maka pengerjaan dapat berjalan dengan lancar.
Di sisi lain, sambung dia, arus lalu lintas juga dapat berjalan dengan baik. Upaya rekayasa arus lalu lintas sudah dipersiapkan guna mengurangi risiko terjadinya kepadatan arus kendaraan karena pembangunan berada di tengah jalan raya.
“Tentu akan ada alat-alat berat yang diterjunkan untuk pembangunan. Jadi, upaya koordinasi dilakukan agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” katanya.
Manajer Pengendalian Jalan Tol Jogja-Solo Paket 2.2 PT. Jasa Marga Jogja-Solo Aldyan Wiga mengatakan, belum semua lahan bisa dibebaskan. Namun, permasalahan lebih disebabkan karena masalah administrasi.
“Secara prinsip bisa dibebaskan, tapi butuh proses. Misalnya ada lahan yang merupakan tanah warisan, tapi salah menunjukan sertifikaat, terus ada pemilik meninggal dunia. Selain itu, ada juga menemui masalah karena aset digunakan untuk agunan di bank,” katanya.
Meski demikian, ia mengakui proses pembebasan terus dilakukan, disamping pengerjaan yang dilakukan secara simultan. “Mudah-mudahan semua pembebasan bisa segera terselesaikan semua sehingga pengerjaan dapat semakin cepat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pakar Hukum UI Nilai LaNyalla Jadi "Target" KPK, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Gunungkidul, Jumat 18 April 2025
- Jadwal Ibadah Jumat Agung di Berbagai Gereja di DIY
- Jalur Trans Jogja Terbaru Hari Ini, Jumat 18 April 2025
- Dewan Dorong Ada Standarisasi Iuran Sampah Penggerobak di Jogja, Warga Miskin Dinolkan
- Dinas Peternakan Gunungkidul Gencarkan Vaksinasi dan Edukasi Massif Cegah Antraks
Advertisement