Advertisement

Warga Terdampak JJLS dan SPAM Kamijoro Minta Diberikan Akses Usaha

Triyo Handoko
Rabu, 15 Mei 2024 - 18:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Warga Terdampak JJLS dan SPAM Kamijoro Minta Diberikan Akses Usaha Rumah terdampak proyek JJLS dan pipa SPAM Kamijoro di Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan milik Andi, salah satu warga disana yang sudah dibongkar, Rabu (15/5 - 2024).

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Warga terdampak proyek jalur jalan lintas selatan (JJLS) dan pembangunan pipa Sistem penyediaan air minum (SPAM) Kamijoro di Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo meminta diberikan akses kemudahan usaha di lokasi kedua proyek itu.

Sebanyak 36 rumah di Padukuhan Pleret 4 dan 14 rumah di Kalurahan Pleret 1, Kapanewon Panjatan mulai dibongkar sejak Senin (13/5/2024) lalu. Sebagian besar dari mereka membangun lagi rumah di sisi belakang bekas pekarangan. Salah satunya dilakukan Andi, warga Pleret 4.

BACA JUGA: Terdampak Dua Proyek Strategis, Puluhan Rumah di Selatan Kulonprogo Dirobohkan

Advertisement

Andi menyebut kedua proyek tersebut diharapkan mampu meningkatkan usahanya dimana kemungkinan kondisi di wilayahnya akan lebih ramai karena JJLS tersebut. Usaha milik Andi itu penyewaan proyektor dan elektronik lainnya.

Meningkatnya keramaian di Padukuhan Pleret 4 , menurut Andi, juga diharapkan dapat mendukung usahanya. "Sebagian tetangga juga tertarik bikin usaha baru karena prospeknya juga lumayan karena pasti lebih ramai, ada yang mau bikin warung makan dan toko kelontong, ini minta difasilitasi agar bisa," paparnya, Rabu (15/5/2024).

Bagi Adni, warga wilayah itu sudah mendukung dua proyek tersebut. "Mestinya kalau sudah didukung juga saling mendukung, jangan sampai kami malah tersingkir," katanya.

Dukuh Pleret 4, Miftahudin mengamini harapan warganya. Menurutnya, harapan warga tidak muluk-muluk, yakni agar dilibatkan dalam proyek tersebut terutama untuk penataan wilayah usaha. "Itu harapan bersama, agar ekonomi warga kami meningkat, pembangunan ini kalau bukan untuk masyarakat untuk siapa lagi," jelasnya.

"Tentu kalau usaha pasti ada prosedurnya, kami pasti taati itu dan minta dilibatkan agar juga bisa mempersiapkan diri untuk bisa bikin usaha disana," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BNPB: 12 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor Tambang Ilegal Solok

News
| Sabtu, 28 September 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement