Advertisement
Infrastruktur Penunjang di JJLS Gunungkidul Minim Menghambat Kunjungan Wisatawan
![Infrastruktur Penunjang di JJLS Gunungkidul Minim Menghambat Kunjungan Wisatawan](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/23/1175519/jjls1.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul menegaskan bahwa infrastruktur penunjang di kawasan selatan Gunungkidul seperti sekitar Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) minim. Minimnya fasilitas penunjang sangat berdampak terhadap kunjungan wisatawan dan perkembangan pariwisata secara umum di Bumi Handayani.
Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardana mengatakan ada beberapa jalan menuju kawasan wisata yang kurang nyaman dilalui wisatawan karena rusak. Selain itu, beberapa titik belum dialiri listrik dan jaringan air. Di titik jaringan listrik yang tersedia pun belum ada lampu penerangan.
Advertisement
“Kebutuhan dasar untuk membuka usaha di kawasan selatan utamanya di sekitar JJLS kurang,” kata Windu dihubungi, Kamis (23/5).
Menurut catatan Dispar, ada 15 ruas jalan kawasan wisata di Satuan Ruang Strategis (SRS) Pantai Selatan rusak. Begitupun dengan dua ruas jalan lain di SRS Batur Agung dan Sokoliman juga rusak.
Padahal, menurut Windu, apabila infratruktur penunjang tersedia di kawasan selatan, maka kawasan tersebut akan semakin ramai. Target lama tinggal wisatawan pun dapat tercapai.
Dispar selama ini mencoba menarik wisatawan dengan gelaran acara seperti Beach and Run. Dalam setiap rapat lintar sektor, Dispar selalu menyampaikan kendala pengembangan pariwisata Gunungkidul tersebut.
BACA JUGA: Terbaru! Seluruh JJLS di Gunungkidul Telah Tersambung, Tak Ada Lagi Penutupan
“Pak Bupati juga meminta agar investor yang punya lahan di Gunungkidul agar segera membangun. Dengan begitu kan dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan di Gunungkidul,” katanya.
Windu juga menanggapi perihal rencana Pemerintah Pusat melalui Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah DIY yang berencana membangun rest area di JJLS Kelok 18, Kalurahan Girijati, Purwosari, Gunungkidul.
Menurut dia, Pemkab Gunungkidul perlu terlibat dan mengambil manfaat dari keberadaan rest area itu. Dengan begitu, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lebih berdaya dan dapat naik kelas.
“Dispar memiliki tugas untuk menyiapkan sumber daya manusia agar bisa ikut bersaing. Jangan jadi penonton. Kalau di rest area begitu kan perlu makanan dan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Satker PJN DIY, Ridwan Subarkah mengaku pihaknya masih fokus mengerjakan pembangunan JJLS Kelok 18. “Belum ada pelaksanaan pembangunan rest area,” kata Subarkah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/06/16/1178127/beras.jpg)
Dukung Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Bapanas Siap Intervensi Pangan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 1.008 Lakalantas di Bantul Tewaskan 71 Orang dari Januari-Juni 2024
- DKPP Bantul Kerahkan 150 petugas Pemantau Pemotongan Hewan Kurban Iduladha
- Tanggapi Pemeriksaan Hasto, PDIP Jogja Tolak Praktek Negara Kekuasaan yang Gunakan Hukum sebagai Alat Intimidasi
- Libur Iduladha, Layanan SIM di Bantul Tutup pada 17-18 Juni 2024
- Ribuan Tim Pendamping Keluarga di DIY Dikumpulkan untuk Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement