Advertisement

DKPP Bantul: Hewan Kurban di Bantul Sebagian Besar Berasal dari Luar Daerah

Jumali
Sabtu, 25 Mei 2024 - 18:47 WIB
Ujang Hasanudin
DKPP Bantul: Hewan Kurban di Bantul Sebagian Besar Berasal dari Luar Daerah Ilustrasi penjualan hewan kurban. - Bisnis/Arief Hermawan P

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul mengklaim kekurangan hewan kurban jelang Iduladha 2024. Sebab, hewan kurban yang diperjual belikan dan akan dipotong sebagian besar berasal dari luar Bantul dan DIY.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakn kebutuhan hewan kurban, utamanya sapi adalah sebanyak 7.000 ekor. Sementara dari kebutuhan tersebut, 10 persen berasal dari Bantul. Artinya 90 persen kekurangannya harus didatangkan dari luar Bantul dan DIY.

Advertisement

"Memang mayoritas berasal dari luar Bantul DIY. Sapi yang ada di Bantul rata-rata sapi betina. Karena yang ada di Bantul ini adalah pembibitan. Jadi mereka beli dari luar, terus dipelihara satu hingga dua bulan, sebelum akhirnya dijual lagi," kata Joko Waluyo, Sabtu (24/5/2024).

Adapun sapi yang didatangkan, ungkap Joko rata-rata berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Pulau Madura dan Bali. Menurut Joko, krisis hewan kurban jika dialami untuk kambing. Di mana, kebutuhan kambing di Bantul selama ini disuplay oleh beberapa wilayah di luar Bantul dan DIY. Sebab, jika mengandalkan stok kambing di Bumi Projotamansari, jelas tidak memenuhi.

"Setiap hari untuk konsumsi saja butuh 800an ekor. Belum kebutuhan kambing untuk hewan kurban sekitar 15.000 ekor. Oleh karena itu, wajar jika hewan-hewan itu didatangkan dari luar Bantul dan DIY," jelas Joko.

BACA JUGA: Pedagang Kambing Kurban di Bantul Ini Pakai Jasa SPG Buat Gaet Pembeli

Joko mengungkapkan, sejauh ini, dinas telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan populasi kambing dan sapi di Bantul. Selain inseminasi buatan, Joko menyampaikan dinas telah berupaya perpendek trafik interval kelahiran.

"Semua sudah kami lakukan. Apalagi, kebutuhan daging di DIY paling tinggi ada di Bantul," ucap Joko.

Hal sama juga diakui oleh salah satu pedagang hewan kurban di Murtigading, Sanden, Budi Santosa. Budi mengungkapkan, selama ini dirinya mengambil sapi dari Pulau Madura. Hewan tersebut jauh-jauh hari diambil dari Pulau Garam dan dirawat selama beberapa bulan sebelum akhirnya dijual sebagai hewan kurban.

"Untuk sekarang sudah banyak yang terjual. Untuk hewan kurban, sapi jantan yang banyak terjual," ucap Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ibadah Haji 2024, DPR Segera Bentuk Pansus untuk Evaluasi

News
| Senin, 17 Juni 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Mantap, Hidupkan Laguna Pengklik, Pemuda di Srigading Bikin Wisata Kano

Wisata
| Minggu, 16 Juni 2024, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement