Advertisement
Konferwil ke-3 AMSI DIY: Krisis Perusahaan Bisa Diatasi Media Siber Terpercaya

Advertisement
JOGJA—Krisis komunikasi yang dialami instansi atau perusahaan bisa diatasi jika mampu membangun hubungan yang baik dengan media siber terpercaya. Media siber terpercaya adalah yang punya standar kerja jurnalistik yang baik.
Hal tersebut disampaikan oleh CEO Beritajatim.com yang juga anggota Badan Pertimbangan Pengawas Organisasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Dwi Eko Lokononto atau Cak Luki saat menyampaikan materi Membangun Reputasi Instansi dan Perusahaan Melalui Media Siber, di Hotel Royal Darmo Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (28/5/2024).
Advertisement
Hadir sebagai narasumber lainnya Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Dr Masduki. Kegiatan ini didukung Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank BPD DIY.
Cak Luki dan Prof Masduki menjadi narasumber dalam seminar yang menjadi rangkaian Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke-3 AMSI DIY. Usai seminar berlangsung dilanjutkan dengan Konferwil AMSI DIY dengan agenda utama laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2020-2023 dan pemilihan pengurus baru AMSI DIY untuk periode 20240-2028.
“Banyak perusahaan yang panik ketika mengalami krisis, mereka biasanya bingung kapan harus menghubungi media resmi atau mainstream. Salah penanganan bisa berakibat fatal pada reputasi brand, instansi atau sebuah lembaga,” kata Cak Luki.
Baca Juga
Tingkatkan Kapasitas Jurnalis, AMSI-BBC Media Action Gelar Pelatihan Peliputan Isu Lingkungan
AMSI dan Polda DIY Kampanyekan Pemilu Damai dengan Jurnalisme Berkualitas
Pemred Harianjogja.com Kembali Menjabat Ketua AMSI DIY
Menurut Cak Luki, banyak perusahaan atau institusi yang mengalami keraguan ketika akan memutuskan untuk menyikapi sebuah krisis. Keterlambatan respons itu membuat persoalan yang terkesan receh kemudian membesar di media sosial bahkan di media mainstream.
“Keragu-raguan tersebut sebenarnya bisa diatasi kalau teman-teman instansi atau perusahaan itu bisa bicara dari hati ke hati kepada media yang bisa diajak bicara. Media yang bisa menempatkan persoalan secara proporsional. Dengan begitu, instansi atau perusahaan bisa tahu, apakah krisis yang ia alami mengancam reputasi perusahaan atau tidak,” papar Cak Luki.
Menurut Cak Luki, media-media yang berada di bawah naungan AMSI bisa menjadi media profesional mitra untuk bagaimana mengelola krisis yang terjadi di instansi atau perusahaan.
Prof Masduki mengatakan era disrupsi media membuat konten menjadi hal yang sangat penting. Namun, konten saja tidak cukup. Masyarakat membutuhkan komunitas media yang membangun trust dan punya etik dalam setiap kontennya. “Terlepas jenis medianya, mereka harus bisa menjaga tradisi jurnalistik yang baik. AMSI saya pikir menjadi satu-satunya asosiasi media di Indonesia bahkan di Asia Tenggara yang memiliki ukuran tersendiri melalui keberadaan trustworthy news indicators,” kata Masduki.
Konferwil ke-3 AMSI DIY secara aklamasi memilih Agung Purwandono (Mojok.co) dan Rendy Adrikni Sadikin (Suarajogja.id) sebagai Ketua dan Sekretaris terpilih untuk periode 2024 hingga 2028 menggantikan Anton Wahyu Prihatono (Hariangjogja.com) dan Reren Indranila (Radar Jogja). (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Pemeriksaan Polisi: Korban Tewas Pelajar Terkena Tendangan di Bagian Dada Saat Latihan Silat
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- ASPD Tingkat SD di Kota Jogja Selesai, Tidak Ada Permasalahan dan Aduan
- Peraturan Bupati Telah Diterbitkan, Ini Cara Mendapatkan Kompensasi Ternak Mati di Gunungkidul
- Cara Menghitung Nilai Gabungan SPMB 2025, Jadi Syarat Bisa Lolos SMA Negeri di Jogja
- Warga Girimulyo Kulonprogo Dikagetkan Ular Sanca Kembang Saat ke Kamar Mandi
- Gelar Bimtek, DPAD DIY Dorong Pustakawan Adaptif Terhadap AI
Advertisement