Advertisement

Kasus Sifilis di Bantul Melonjak hingga 97 Pasien di 2023

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 28 Mei 2024 - 14:17 WIB
Maya Herawati
Kasus Sifilis di Bantul Melonjak hingga 97 Pasien di 2023 Tes sifilis - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mencatat jumlah penderita sifilis tahun 2023 melonjak lebih tinggi dibandingkan tahun 2022. Dinkes mengimbau agar masyakarat mewaspadai penularan penyakit tersebut.

Berdasarkan data Digital Government Service (DGS) Bantul pasien yang menderita sifilis tahun 2022 ada delapan orang, sementara tahun 2023 melonjak menjadi 97 orang. Kemudian dari Januari-Maret 2023 tercatat ada 57 orang.

Advertisement

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul, Feranose Panjuantiningrum menyampaikan lonjakan kasus yang tercatat tersebut diduga karena ada beberapa kasus yang tidak dilaporkan tahun tersebut.

"Untuk sifilis tahun 2022 kemungkinan under reporting. Karena pencatatan dan pelaporan baru diintensifkan mulai 2023," katanya, Selasa (28/5/2024).

Dia menuturkan saat ini Dinkes Bantul telah mengintensifkan skrining terhadap populasi yang berisiko terkena sifilis. Skrining tersebut menurutnya telah dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan melakukan VCT mobile sifilis ke beberapa lokasi dengan populasi yang berisiko terkena sifilis.

BACA JUGA: Dugaan Pembunuhan Wanita asal Semarang di Parangtritis, Polisi Telah Periksa 4 Saksi

Kepala Dinkes Bantul, Agus T. W. mengimbau masyakat mewaspadai penularan penyakit tersebut.

Sifilis merupakan Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan bakteri treponema pallidum. Gejala penyakit tersebut antara lain ada luka yang tidak nyeri, yang terdapat pada alat kelamin, rektum atau mulut. Kondisi tersebut dapat menyebar dari orang ke orang, melalui kontak kulit atau selaput lendir luka.

 “Ini ditularkan ketika ada hubungan seksual yang tidak aman, dengan berganti-ganti pasangan atau dengan PSK yang berpotensi terjadinya sifilis,” katanya.

Dia menuturkan Dinkes Bantul telah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penularan sifilis. Dia berharap melalui edukasi tersebut, penularan penyakit sifilis dapat ditekan.

"Kami banyak memberikan edukasi masyarakat, mulai dari remaja, dan pasangan yang mau menikah terkait dengan kesehatan reproduksi," katanya.

Selain itu dia menuturkan edukasi juga diberikan melalui bimbingan pra nikah yang ada di puskesmas. Selain itu, Dinkes Bantul juga telah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada orang dengan risiko penyakit menular seksual.

Dia menuturkan apabila penderita penyakit tersebut dapat didiagnosis dengan cepat, maka penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Namun, apabila tidak diobati maka penyakit tersebut dapat menyerang jantung, atau organ tubuh lainnya.

Dia menuturkan saat ini pasien penderita sifilis dapat mengakses pelayanan pada puskesmas di Bantul. Sehingga, menurutnya pasien dapat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

4 Warga Gaza Meninggal Dunia Akibat Serangan Udara Israel di Pengungsian

News
| Minggu, 08 September 2024, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Kawah Ijen Mulai Dibuka Kembali, Ini SOP Pendakiannya

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 21:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement