Advertisement
PAD Sektor Pariwisata di Gunungkidul Mencapai 13,6 Miliar Dalam Lima Bulan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwsata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul mencatat pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata di Bumi Handayani dari awal tahun ini hingga Selasa (28/5/2024) menyentuh angka Rp13,6 miliar.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dispar Gunungkidul, Supriyanta mengatakan angka kunjungan pada Minggu (26/5/2024) saja dapat, retribusi mencapai Rp185,8 juta dari 17.963 pengunjung.
Advertisement
“Angka persisnya untuk pendapatan retribusi Minggu 26 Mei yaitu Rp185.875.700,” kata Supriyanta dihubungi, Rabu (29/5/2024).
Jumlah kunjungan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pengunjung pada Kamis (23/5/2024) yang mencapai 19.666 orang. Adapun, jumlah kunjungan pada Jumat (24/5) mencapai 10.420 orang, dan Sabtu (25/5/2024) ada 19.771 orang.
Dengan masuknya PAD sebesar Rp13,6 miliar itu, Dispar masih harus mengejar Rp15,4 miliar hingga akhir tahun 2024. Pasalnya, target PAD sektor pariwisata tahun ini mencapai Rp29 miliar.
Kawasan pantai masih akan menjadi tumpuan dalam mendongkrak PAD. Selama libur panjang Waisak saja, sebanyak 85% wisatawan memilih kawasan pantai sebagai tujuan wisata. Dengan begitu, ada sekitar 42.000 orang yang mengunjungi kawasan pantai.
Jika membandingkan dengan destinasi lain seperti Gua Pindul, angka kunjungan di destinasi itu belum dapat menyamai angka kunjungan di kawasan pantai.
BACA JUGA: Muncul Empat Nama di Bursa Calon Bupati Sleman, Ini Daftarnya
Di sisi lain, Pemeritah Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo saja mencatat angka kunjungan di Gua Pindul mulai dari Senin (20/5/2024)–Sabtu (25/5/2024) hanya mencapai 9.256 orang.
Sebelumnya, Bendahara Desa Wisata Nglanggeran, Lilik Suharyanto mencatata angka kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Nglanggeran pada Kamis (23/5/2024) ada 608 orang, Jumat (24/5/2024) ada 200 orang, dan Sabtu (25/5/2024) 204 orang, dan Minggu (26/5/2024) per pukul 17.15 WIB ada 307 orang. Total ada 1.319 wisatawan.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dispar Gunungkidul, Oneng Windu Wardana mengaku bahwa minimnya fasilitas penunjang di kawasan selatan seperti di jalur jalan lintas selatan (JJLS) sangat berdampak terhadap kunjungan wisatawan dan perkembangan pariwisata secara umum di Bumi Handayani. Hal ini tentu menjadi kendala dalam mendongkrak PAD.
Selama ini, Dispar telah menyampaikan kendala tersebut dalam setiap rapat koordinasi dengan lintas sektor, termasuk mengusulkan perbaikan ruas-ruas jalan rusak menuju kawasan wisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Wamentrans Buka Pelatihan Calon Transmigran di Sleman, Ini Pesannya
- Besok Uji Coba Jembatan Pandansimo, Ini Persiapan Satlantas Polres Bantul
- Pemkab Sleman Beri Penghargaan Kepada Para Wajib Pajak
- Disperindag DIY Siapkan Eksportir dan Instansi Terkait Hadapi EUDR
- Resmi Dibentuk, Ini Langkah Satgas MBG Bantul
Advertisement
Advertisement