Advertisement

Perkara Sampah, Jogja Menjadi Sorotan Utama di Media Maya

Sirojul Khafid
Rabu, 05 Juni 2024 - 21:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Perkara Sampah, Jogja Menjadi Sorotan Utama di Media Maya Suasana diskusi Pengelolaan Sampah Harusnya Terarah dari PARES Indonesia di FISIPOL UGM, Sleman, Rabu (5/6/2024). - Harian Jogja/Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Jogja menjadi sorotan utama dalam pembahasan sampah. Dalam menganalisis pemberitaan online, cuitan di X (dulu Twitter), dan Google Trends, PARES Indonesia menemukan bahwa Jogja menjadi yang paling sering dibahas apabila berbicara perkara sampah. Sayangnya, pembahasan lebih banyak tentang sentimen negatif daripada positifnya.

Peneliti PARES Indonesia, Naura Iftika Ramadhanti, mengatakan dalam analisis 6.048 berita tentang sampah di media online, Jogja yang paling sering dibahas. Urutan terbesar kedua berada di wilayah Bandung dan Jakarta. Lebih detail terkait isu sampah dan Jogja, pembahasan di media online juga menyasar kata kunci seperti Bantul, Piyungan, Sleman, dan Gunungkidul.

Advertisement

Selama rentang waktu analisis dari 1 Januari 2023 hingga 15 Mei 2024, pembahasan tentang sampah dan Jogja melonjak pada 5 Maret 2024 dan 23 Januari 2024. “Pada 5 Maret ada pembahasan mengenai penghargaan adipura. Isu yang paling banyak dibahas pada 23 Januari 2024 adalah pengiriman sampah RDF dari Sleman ke SBI dan pengoperasian TPST Tamanmartani dan TPST Niten,” kata Naura dalam diskusi Pengelolaan Sampah [Harusnya] Terarah dari PARES Indonesia di FISIPOL UGM, Sleman, Rabu (5/6/2024).

Dalam tema yang spesifik terkait kebijakan desentralisasi sampah di DIY sampai 1 Mei 2024, hanya ada 12 artikel yang membahas isu sampah di Jogja. Hanya tiga media yang terlibat dalam memberitakan desentralisasi sampah di DIY, yaitu Harian Jogja (45,5%), Tribun Jogja (45,5%), dan Republika (9,1%).

Sementara dalam rentang waktu satu tahun, tema berita online tentang teknologi RDF (Refuse Derived Fuel) tidak menjadi fokus dan sorotan oleh media. Hal ini terlihat dari hanya ada 12 artikel yang membahas mengenai RDF di DIY. Empat media yang memberitakan yaitu Antara (33,3%), Harian Jogja (25%), Tribun Jogja (25%), dan Republika (16,7%).

Sampah Jogja di X dan Google

Tidak berbeda dari pemberitaan online, pembahasan sampah di X (dulu Twitter) juga banyak menyentil tentang Jogja. Setelah Jogja, pembahasan sampah di X juga banyak terkait Bandung. Khusus di Jogja, tiga akun yang paling banyak membahas tentang sampah yaitu @Aryprasetyo85, @Dwi_Oktarini2, dan @merapi_uncover.

Untuk sepuluh akun teratas yang paling sering membahas sampah Jogja terdapat dari pemerintahan yaitu KemenPU, partai yaitu PSI, dan ormas yaitu Muhammadiyah. Namun tidak ada akun dari jajaran pemerintah daerah yang banyak membahas tentang sampah.

Analisis pada 4.133 cuitan di X menunjukkan pembahasan paling banyak tentang sampah di X berada pada Juli 2023, bertepatan dengan momen penutupan TPST Piyungan. “Sentimen pembahasan sampah di Jogja yang netral sebesar 47,5%, negatif 41,6%, dan positif 10,9%. Sentimen negatif dan netral menunjukkan selisih yang tidak signifikan. Sementara, ketimpangan nampak jelas antara sentimen positif dengan netral dan negatif,” kata Naura.

Dalam pencarian di Google, pembahasan tentang sampah paling banyak juga berasal dari Jogja. Pencarian terbanyak tentang arti sampah, jenis sampah, contoh sampah, sampah plastik, sampai sampah organik.

Analisis di atas menyimpulkan apabila sorotan isu sampah masih terpusat di kota besar seperti Jogja, Bandung, dan Jakarta. Hal ini berindikasi bahwa terjadi darurat penanganan sampah di perkotaan. Ketimpangan antara sentimen positif dengan sentimen netral dan negatif juga nampak sangat jelas.

Di samping itu, kesimpulan juga terkait masih sedikitnya akun media sosial resmi pemerintah yang memposting tentang permasalahan sampah. “Artinya, pemerintah daerah perlu meningkatkan komunikasi dengan masyarakat melalui media sosial mengenai pengelolaan sampah. Permasalahan sampah belum menjadi prioritas utama pemerintah daerah,” katanya.

Kesimpulan lain menyatakan walaupun Jogja merupakan daerah yang paling banyak memiliki permasalahan sampah, masyarakatnya juga paling sering mencari informasi mengenai sampah. Ini bisa berarti bahwa masyarakat Jogja memiliki kesadaran yang tinggi terhadap masalah sampah.

“Banyaknya permasalahan sampah yang dibahas di media sosial dan media berita serta minimnya komunikasi dari pemerintah mengenai sampah menunjukkan bahwa pemerintah tidak memiliki kapabilitas yang mumpuni untuk menyelesaikan permasalahan sampah,” kata Naura.

Sebagai informasi, PARES Indonesia merupakan komunitas yang berupaya memainkan peran sebagai titik temu antar pembuat kebijakan, pelaku bisnis dan masyarakat, yang memiliki kesamaan visi dalam membangun kebijakan yang adaptif, prediktif dan berkelanjutan. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Nama Soeharto Resmi Dihapus dari Tap MPR 11/1998 Terkait KKN

News
| Sabtu, 28 September 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement