Advertisement

Promo November

BPPS dan PWI Kolaborasi Dorong Pengembangan Wisata di Sleman Barat

Abdul Hamied Razak
Kamis, 20 Juni 2024 - 14:07 WIB
Abdul Hamied Razak
BPPS dan PWI Kolaborasi Dorong Pengembangan Wisata di Sleman Barat Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), salah satunya melalui program famtrip di Sleman wilayah Barat, Kamis (20/6 - 2024) ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Pariwisata di Sleman sisi barat belum terlalu terdengar gaungnya. Sejatinya, kawasan itu menyimpan potensi wisata yang cukup menarik.

Selain sektor Pertanian, beberapa sektor unggulan yang terdapat di Sleman barat seperti peternakan, perikanan, dan budaya. Pengembangan wisata di kawasan tersebut kini tengah diupayakan oleh Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS), salah satunya melalui program famtrip.

Advertisement

BACA JUGA: Festival Upacara Adat 2024 Tanamkan Nilai Adiluhung di Masyarakat

Pada Kamis (20/6/2024), famtrip diadakan dengan mengundang stakeholder terkait seperti Dinas Pariwisata, Asita, PWI, dan mahasiswa. Kegiatan kali ini mengunjungi beberapa destinasi di Kapanewon Seyegan.

Lokasi kunjungan pertama adalah Go Blik Farm, kandang peternakan dan industri susu kambing perah di Kurahan Kidul, Margodadi. Selanjutnya dengan menaiki kereta kelinci, rombongan diantar menuju desa wisata Grogol.

Di lokasi ini, peserta famtrip diajak membuat wayang suket. Setelah itu, rombongan menuju desa wisata Cibuk Kidul untuk belajar pengelolaan sampah dan budidaya minapadi.

Anggota BPPS, Muhammad Ikbal Yusron selaku pendamping mengatakan, tahun ini pihaknya mendapat tugas untuk mengembangkan wisata Sleman sisi barat. Selama ini, pariwisata di kawasan itu belum terlalu terekspos dibandingkan Sleman sisi timur dan utara.

"Sebenarnya ada cukup banyak potensi di Sleman barat. Contohnya Grogol yang dikenal sebagai desa wisata budaya dan warganya sangat peduli dengan kesenian wayang. Juga ada desa wisata Cibuk Kidul yang pernah meraih penghargaan dari FAO tapi belakangan menurun aktivitasnya, sehingga sekarang dikembangkan lagi untuk minapadi dan pengolahan sampah," papar Ikbal.

Meski angka kunjungan belum terbilang tinggi, setidaknya wisata di Sleman barat sudah mulai dilirik. Pengelola Go Blik Farm, Ratna menuturkan, hampir tiap pekan ada kunjungan. Biasanya outclass siswa sekolah maupun mahasiswa yang ingin belajar tentang budidaya kambing dan produksi susu.

"Pas padat, kunjungan pernah seminggu full," katanya.

BACA JUGA: Danang Mendengar, Forum Anak Muda Bicara Sleman Lebih Baik

Tidak sekadar mendengarkan teori dari pengelola, wisatawan yang datang ke Go Blik Farm juga bisa mempraktikkan langsung cara pemberian pakan, pemerahan susu hingga pemberian dot susu untuk kambing anakan.

"Impian kami ke depan ingin mengembangkan eduwisata," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dispar Sleman Ishadi Zayid meminta kepada peserta famtrip BPPS agar bisa menjadi perpanjangan tangan untuk promosi destinasi, kuliner, dan atraksi yang ada Sleman. Hal itu sejalan dengan tagline yang diusung, Dolan Sleman Marai Tuman

"Harapannya dengan famtrip ini, potensi pariwisata di Sleman dapat dieksplor kemudian bisa jadi perpanjangan tangan. Apalagi ada tujuh mahasiswa asing yang ikut menjadi peserta," ujar Ishadi.

Dia menekankan, pariwisata tidak sekedar soal pemasukan untuk kas daerah. Kendari 30 persen PAD berasal dari pariwisata, dan paling besar dari sektor hotel dan restoran. Tapi lebih jauh dari itu, pariwisata khususnya desa wisata dikatakan berhasil jika berdampak positif terhadap perekonomian warga.

Ketua PWI Sleman Wisnu Wardhana menyambut positif kegiatan Famtrip tersebut. Wilayah Sleman Barat memang masih ketinggalan untuk wisata. Padahal banyak potensi2 wisata di Sleman Barat yg saat ini belum tergali. "PWI Sleman juga siap berkolaborasi untuk membantu mempromosikan potensi2 wisata tersebut," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

News
| Minggu, 24 November 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement