Advertisement

Calon Siswa MAN 1 Mengeluhkan Mahalnya Biaya Registrasi, Berikut Respons Kepala Madrasah

Yosef Leon
Jum'at, 21 Juni 2024 - 21:27 WIB
Arief Junianto
Calon Siswa MAN 1 Mengeluhkan Mahalnya Biaya Registrasi, Berikut Respons Kepala Madrasah Siswa Sekolah - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Seorang calon siswa yang hendak masuk ke salah satu sekolah negeri di Jogja mengeluhkan terkait pembayaran uang registrasi yang ditetapkan oleh Komite Sekolah lantaran jumlahhnya yang cukup besar. Keluhan itu pun ia sampaikan kepada Aliansi Masyarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY).

Juru Bicara AMPPY, Robbani mengatakan komite sekolah yang menetapkan pembayaran uang registrasi itu adalah MAN 1 Jogja.

Advertisement

Terkait dengan hal itu, Kepala MAN 1 Jogja, Wiranto Prasetyahadi membantah keterlibatan sekolah dalam pembayaran uang registrasi itu. Menurutnya rincian uang pembayaran itu disusun oleh komite sekolah yang merupakan perwakilan dari orang tua murid.

Hanya saja, dirinya memastikan bahwa pembayaran itu sifatnya sukarela dan tidak dipaksakan. "Itu boleh mereka tidak isi pun tidak masalah. Memang ranah komite dan sekolah tidak terlibat dan bukan paksaan ke semua murid," jelasnya. 

Wiranto memastikan sekolah tidak berani melakukan pungutan langsung kepada calon murid. Sebab sekolah negeri memang dilarang memasang tarif pungutan kepada calon murid.

Oleh karena itu dia memastikan bahwasanya biaya registrasi yang diberikan kepada calon murid itu merupakan kesepakatan dari para orang tua murid. 

"Pada waktu pengumuman kan kami kumpulkan semua orang tua dan wali, boleh isi sekadarnya. Misalnya biaya program Rp5 juta kalau lanjut boleh dan kalau tidak ya tidak masalah. Artinya itu boleh dia hanya bayar Rp2 juta tidak masalah, ada yang bayar Rp1,5 juta juga tidak apa-apa.

Kalau memang tidak mampu ya kami bantu bahkan hanya konfirmasi pendaftaran pun ada, kalau surat keterangan miskin ada itu tidak masalah bagi kami.”

Diberitakan sebelumnya, menurut AMPPY, calon siswa yang masuk melalui jalur prestasi tersebut sebelumnya dikabarkan telah diterima di sekolah itu pada Maret 2024, tapi diklaimnya harus membayar Rp9,5 juta sebagai salah satu syarat pendaftaran. 

"Uang Rp9,5 juta itu sebesar Rp1,5 juta sudah ditanggung dari dana BOS. Sisanya Rp8 juta dan Rp5 juta dibayar saat registrasi ulang sementara sisanya yang lain bisa dibayar pada September mendatang," katanya, Jumat (21/6/2024). 

Adapun rincian biaya itu terdiri dari biaya rutin pendidikan satu tahun Rp2,4 juta (Rp200.000/bulan), pelayanan pembelajaran digital Rp300.000, pembinaan mutu karakter siswa Rp150.000, pemeliharaan sarana prasarana/ lingkungan, pengelolaan dan pemeliharaan perpustakaan berbasis TI, kegiatan Idul Adha 1445 H dan PHBI, dana kesehatan dan dana sosial, informasi dan publikasi yang masing-masing Rp200.000.

Kemudian ada kegiatan pembinaan minat, bakat dan potensi siswa Rp300.000, kegiatan keagamaan (Tahfidz, Pesantren Ramadan, pengajian rutin, dan lainnya) Rp450.000, seleksi dan pembinaan KSN, KSM, LKTI, AKSIOMA, MYRES Rp100.000, masa ta'aruf Madrasah Rp150.000, pendampingan dan motivasi peminatan Rp150.000, kegiatan wajib kepramukaan Rp250.000, tes potensi akademik Rp100.000 dan home visit Rp100.000.

Selanjutnya asa pula biaya pembelajaran kontekstual berbasis pembentukan Project P5 tiga proyek Rp600.000, orientasi keorganisasian dan latihan dasar kepemimpinan, bimbingan psikologi dan tindak lanjut serta pembinaan lomba bidang akademik dan beasiswa siswa berprestasi yang masing-masing Rp150.000 dan total biaya operasional pendidikan Madrasah sebesar Rp6,5 juta serta Sumbangan Pengembangan Mutu Madrasah (SPMP) Rp3 juta. 

"Seluruh biaya tersebut masih di luar seragam. Kami meminta komite sekolah untuk meninjau ulang biaya tersebut karena terlalu mengada-ada," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Gempur Rokok Ilegal

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dubes Turki untuk PBB Prihatin Atas Anak Jadi Korban Konflik Bersenjata

News
| Jum'at, 28 Juni 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Gunung Batu di Tiongkok Dijuluki Ujung Pisau Berkat Bentang Alamnya yang Unik

Wisata
| Minggu, 23 Juni 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement