Advertisement
Kalurahan Karangwuni Kulonprogo Dinilai Beresiko Tinggi Bencana
Mayjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan resmi usai dilantik menjadi Kepala BNPB di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17 - 11). (Biro Pers Sekretariat Presiden
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kalurahan Karangwuni, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulonprogo, dinilai memiliki risiko bencana tinggi, seperti tsunami karena posisinya di pesisir.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto di Kulonprogo, Kamis, mengatakan kunjungan itu untuk memastikan sejauh mana kesiapsiagaan hingga kemampuan warga di sini dalam menghadapi potensi bencana.
Advertisement
"Kami menilai warga Karangwuni sudah sangat siap dan mampu melakukan mitigasi bencana," kata Suharyanto.
Ia mengatakan kesiapan itu terlihat dari keterlibatan mereka dalam setiap kegiatan pelatihan hingga simulasi yang dilakukan. Namun demikian, dirinya mendapat informasi soal kendala infrastruktur pendukung mitigasi bencana berupa jembatan yang kondisinya rusak.
BACA JUGA: Warga Kulonprogo Sampaikan Langsung Aspirasi ke Penjabat Bupati
"Kami berusaha membantu upaya perbaikannya. Kami sudah berdialog dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo soal jembatan tersebut agar bisa segera diperbaiki," katanya.
Penjabat Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi mengatakan risiko bencana di selatan Kulonprogo menjadi paling tinggi. Namun, upaya meminimalisir dampak bencana terkendala oleh kondisi fasilitas pendukung yang kurang memadai.
"Kami berharap ada perhatian dan dukungan dari BNPB terkait masalah itu," katanya.
Terkait jembatan penghubung di Kalurahan Banaran, ambles pada Januari 2024 lalu, Siwi berharap BNPB membantu perbaikannya.
Ia mengharapkan dukungan dari BNPB agar ada upaya perbaikan pada jembatan tersebut. Nantinya akan memudahkan upaya mitigasi bencana, terutama tsunami.
"Jembatan tersebut sangat diperlukan baik untuk mitigasi bencana, aktivitas ekonomi warga, hingga wisata," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menkeu Tunggu BNPB Ajukan Dana Tambahan untuk Banjir Sumatera
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Relokasi Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dimulai, 451 Jenazah Dipindah
- Sistem OSS Bermasalah, Izin Usaha di Sleman Terhambat sejak Oktober
- Donat Maryam, Kisah Sukses dari Bantuan PKH
- Kelurahan Rejowinangun Jogja Kembangkan Sabun Power Liquid
- Pakar UGM Ingatkan Industri Wisata DIY Waspadai Cuaca Ekstrem 2025
Advertisement
Advertisement



