Harianjogja.com, SLEMAN—Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menjawab keberlanjutan program food estate ke depannya. Dari sisi penganggaran, food estate disebut Amran bisa dibiyai melalui APBN maupun investasi swasta sekalipun.
"Bisa dua-duanya [skema APBN dan investasi]. Kalau ada yang ingin buka alhamdulillah, bisa dua-duanya," tegas Amran ditemui pada Sabtu (29/6/2024) usai kunjungannya di Turi, Sleman.
BACA JUGA: Kustini Serahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan 258 BPKal di Sleman
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mendorong aliran investasi pada program food estate, alih-alih menggunakan dana APBN. Sementara dari pandangan Amran makin banyak investor yang berinvestasi akan membuat semakin bagus program ini.
"Makanya dua-duanya [APBN dan investasi], ya kan food estate untuk pangan, itu kalau nanti ada investornya banyak saya kira juga lebih bagus," kata Amran.
Alih-alih terpaku pada sumber pembiayaannya, Amran menegaskan bila poin penting program ini justru terletak pada bagaimana mewujudkan cita-cita swasembada pangan. Apapun sumber pendanaanya, mau itu APBN atau swasta, menurut Amran itu tidak menjadi masalah.
"Jadi yang mana poin pentingnya di sini bukan APBN atau swasta, poin pentingnya adalah cita-cita kita swasembada tercapai, itu poin penting, paham. Prosesnya itu mau swasta atau APBN enggak masalah. Kalau ada swasta yang berminat kita support swastanya," tegasnya.
"Food estate, pangan sasembada kita kejar, kita buat program," imbuhnya.
Terlepas dari topik pembiayaannya, Amran telah menyiapkan langkah jangka cepat maupun rencana jangka panjang untuk mengejar swasembada pangan. Untuk jangka cepatnya, Amran menyiapkan program pompanisasi, penyediaan benih unggul hingga optimalisasi lahan sawah.
"Langkah cepat adalah pompanisasi, benih unggul, kita berikan alat mesin pertanian dan kemudian kita optimalisasi lahan sawah, itu langkah cepat," tegasnya.
Sementara untuk jangka panjangnya, Amran menargetkan tiga juta sawah baru bisa tercetak di Indonesia. "Upaya riilnya kalau pangan, ini kan food estate dan seterusnya itu untuk pangan, pangan kita rancang pertama tiga tahun tiga juta hektare, kita bangun, kita cetak sawah seluruh Indonesia," ungkapnya.
"Untuk long term, menuju swasembada adalah cetak tiga juta sawah baru," pungkasnya.