Advertisement
Petani Sleman Genjot Produksi Cabai di Lahan 250 Hektare

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Petani di Kabupaten Sleman berupaya menggenjot produksi cabai melalui penanaman di lahan seluas 250 hektare.
"Kabupaten Sleman memperoleh alokasi pengembangan cabai 2024 dari Ditjen Hortikultura seluas 250 hektare," kata Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman Suparmono di Sleman, Minggu (30/6/2024).
Advertisement
Menurut dia, gerakan tanam cabai ini dimaksudkan untuk stabilitas pasokan dan stabilitas harga cabai menjelang hari besar keagamaan dan menjelang Tahun Baru 2025.
"Alokasi didistribusikan di 13 kapanewon (kecamatan) melalui 13 kelompok tani dan gabungan kelompok tani (gapoktan/KEP) senilai Rp2,7 miliar berupa sarana produksi cabai yaitu mulsa dan pupuk NPK," katanya.
Ia mengatakan bahwa bantuan dari Ditjen Hortikultura ini dimaksudkan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen agar harga dan pasokan stabil tidak terjadi lonjakan harga yang menyebabkan tingginya inflasi.
"Jadwal pertanaman pengembangan cabai ini diatur di Juni hingga November karena saat akhir 2024 dan Tahun Baru 2025 biasanya harga tinggi dan pasokan berkurang banyak, sehingga pasokan dan harga cabai aman untuk semuanya," katanya.
Suparkono mengatakan tidak hanya berupaya menjaga stabilitas pasokan dengan peningkatan produksi, tetapi petani cabai juga mampu memproduksi cabai yang sehat sesuai kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Champion Cabai Nasional dari Sleman Ardhi Prasetyo Wibowo mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman atas dukungan kepada petani cabai dengan stimulan bantuan-bantuan yang sangat mendukung iklim usaha percabaian di Sleman, baik di sisi produksi maupun di sisi pemasaran.
BACA JUGA: Rumah Ludes Dilalap Api, Tangan dan Kaki Warga Playen Terbakar
Menurut dia, hingga saat ini lelang cabai Sleman yang dikelola Perkumpulan Petani Hortikultura Puncak Merapi dan beberapa kelompok tani yang tergabung menjadi barometer perkembangan harga cabai secara nasional dan menjadi pusat pembelajaran pemasaran produk hortikultura dari berbagai kabupaten lainnya.
"Komitmen petani dalam pemasaran cabai dan sayuran menjadi daya tawar petani Sleman yang menguntungkan petani Sleman," katanya.
Ia mengatakan dengan pola pertanaman yang terjadwal menjadikan Kabupaten Sleman sebagai salah satu sentra cabai nasional dikarenakan pasokan setiap selalu tersedia. "Hal ini menjadikan kabupaten lain melaksanakan kerja sama pasokan cabai dengan Kabupaten Sleman," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Mahasiswa Tewas Ditabrak Truk Hino di Pedurungan Semarang
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Malam Tirakatan Dimanfaatkan untuk Sosialisasi Program Olah Sampah Mas Jos
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Selasa 19 Agustus 2025: Hari Ini Bimbingan Ujian
- Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 19 Agustus 2025: Giliran Wonosari, Sedayu dan Wates
- Kisah Upacara Pengibaran Bendera di Laut Gunungkidul, Peserta Digulung Ombak dan Diempas Angin
- Anggaran Alun-Alun Wates hingga Stadion Cangkring Dialihkan untuk Jalan dan Jembatan
Advertisement
Advertisement