Advertisement

Promo November

Tekan Kenaikan Harga Pangan, DPKP DIY Gelar Gerakan Pangan Murah

Alfi Annisa Karin
Rabu, 10 Juli 2024 - 12:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Tekan Kenaikan Harga Pangan, DPKP DIY Gelar Gerakan Pangan Murah Kegiatan pasar murah di Kemantren Kotagede, Rabu (10/7) - Harian Jogja - Alfi Annissa Karin

Advertisement

Harianjogja.com, KOTAGEDE—Gerakan Pasar Murah oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY digelar di Kantor Kemantren Kotagede, Rabu (10/7/2024).

Analis Ketahanan Pangan DPKP DIY Sumaryatin menjelaskan berbagai komoditas sembilan bahan pokok dijual dengan harga di bawah pasaran. Mulai dari beras, minyak goreng, telur ayam, dan berbagai komoditas lainnya. 

Advertisement

"Setidaknya ada 10 ton sembako yang dibawa hari ini. Kami menyalurkan subsidi pada setiap kilogram di masing-masing komoditas. Subsidi sebesar Rp 850 per kilogram dari Badan Pangan Nasional," kata Analis Ketahanan Pangan DPKP DIY Sumaryatin di sela kegiatan.

BACA JUGA: Pemkot Jogja Gelar Pasar Murah di 14 Kemantren hingga 25 Juni 2024

Selain itu, pihaknya juga menyalurkan subsidi sebesar Rp 1.000 dari Bank Indonesia Cabang DIY. Subsidi inilah yang menjadikan harga sembako pada gerakan pasar murah bisa lebih rendah jika dibanding harga di pasaran.

"Jadi subsidinya adalah Rp 1.850/kilogram per semua komoditi. Total subsidi hari ini membawa 10 ton, otomatis Rp 18,5 juta," jelas Sumaryatin.

Dia menambahkan, sejauh ini komoditas yang paling diburu adalah minyak goreng. Sebab, harga minyak goreng tengah melonjak di pasaran. Ditambah lagi dengan naiknya harga minyak goreng jenis Minyakita.

Salah satu distributor Minyakita bahkan menyediakan hingga 80 karton. Masing-masing botol 900 ml dijual dengan harga Rp 12.500. Sementara, harga minyakita di pasaran dengan ukuran 1 liter dibanderol dengan harga Rp 16 ribu.

Di sisi lain, komiditas beras tak terlalu banyak diburu. Menurut Sumaryatin, ini lantaran bantuan pangan yang belum lama digelontorkan di tengah-tengah masyarakat.

"Masyarakat sudah menyimpan bantuan pangan yang 10 kilogram, bahkan itu 2 bulan. Setiap KK menjadi 20 kilogram, otomatis masih pada punya," tuturnya.

BACA JUGA: Pemkab Kulonprogo Gelar Pasar Murah, Pembeli Tidak Dibatasi

Gerakan pasar murah menyasar masyarakat luas. Baik dari kalangan menengah ke bawah maupun menengah ke atas. Namun, Sumaryatin mengatakan pembatasan pembelian tetap diberlakukan. Masing-masing pembeli hanya diperkenankan membeli sebanyak 2 kantong kresek.

Sumaryatin memastikan gerakan pangan murah akan terus digelar secara bergiliran di seluruh wilayah DIY. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak Idulfitri beberapa waktu lalu. Terdekat, gerakan pasar murah akan kembali dilaksanakan di Kemantren Kraton. Dia berharap, kegiatan pasar murah ini turut bisa menciptakan stabilisasi harga pangan di pasaran.

"Harapannya dapat tercipta stabilisasi harga pangan pokok terutama beras, minyak goreng, cabai, dan berbagai sembako lainnya. Kami menstabilkan harga pangan baik itu di kota maupun kabupaten," tuturnya.

Salah satu warga, Yani tampak membeli Minyakita dalam jumlah banyak. Dia mengaku, Minyakita yang dia beli hari ini akan menjadi stok. Mengingat, harganya juga lebih murah jika dibandingkan dengan di pasaran maupun supermarket. Belum lama ini, Yani membeli Minyakita di supermarket dengan harga Rp 15 ribu. Sementara, dia bisa mendapatkannya pada gelaran pangan murah seharga Rp 12.500.

"Kalau ibu-ibu kan aji mumpung. Mumpung harganya di sini murah jadi beli banyak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement