Advertisement
Ratusan Anggota Bank Sampah Diedukasi soal Gerakan Organikkan Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO—Sebanyak 180 anggota bank sampah di Kota Jogja diberikan sosialisasi terkait dengan gerakan Organikkan Jogja di Balai Kota Jogja, Rabu (17/7/2024).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Sugeng Darmanto menjelaskan pihaknya turut menggandeng anggota TP PKK dan Dharma Wanita.
Advertisement
Kampanye Organikkan Jogja ini mengajak masyarakat untuk bisa mengolah sampah organik sejak dari rumah tangga.
Apalagi, berdasarkan catatannya sampah organik rumah tangga menjadi jenis sampah yang paling banyak diproduksi di Kota Jogja.
"Sejak diberlakukannya desentralisasi pengolahan sampah perlu penanganan dari hulu mulai dari rumah tangga dan rumah tangga ini penghasil sampah terbanyak," jelas Sugeng di Balai Kota Jogja, Rabu (17/7/2024).
Sugeng mengatakan Pemkot Jogja juga turut mengoptimalkan peran bank sampah. Sejauh ini telah ada 689 bank sampah berbasis RW yang tersebar di Kota Jogja.
Lewat bank sampah ini, diharapkan sosialisasi soal penanganan sampah organik bisa sampai di tengah-tengah masyarakat melalui berbagai pertemuan warga.
Sugeng memastikan bermacam metode pengolahan sampah organik juga sudah disosialisasikan selama ini. "Misalnya dengan menggunakan biopori ataupun lodong sisa dapur (losida)," katanya.
Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menuturkan gerakkan Organikkan Jogja ini bukan upaya untuk melimpahkan beban tugas Pemkot Jogja kepada masyarakat.
BACA JUGA: Delapan Tim Siap Bertarung di Piala Presiden 2024, Ini Jadwal Lengkapnya
Namun, ini imbauan kepada masyarakat untuk turut serta mengolah sampah.
Sugeng menyebut pengolahan sampah tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Apalagi, Kota Jogja punya keterbatasan lahan.
"Pengoptimalan pengolahan sampah butuh peran dari berbagai pihak," kata Sugeng.
Dia menambahkan, pemilahan menjadi dasar dalam pengolahan sampah. Meski Pemkot Jogja telah menyiagakan mesin pengolah sampah, tapi sampah tetap harus dalam kondisi terpilah.
Pemilahan sampah sejak dari rumah tangga akan mempercepat proses pengolahan di TPS 3R, sehingga bisa berjalan lebih efektif dan optimal.
"Meski ada mesin, sampah juga harus terpilah untuk meringankan beban, dibantu melalui bank sampah," tutur Sugeng.
Dia mengimbau masyarakat untuk menekan timbulan sampah. Sebisa mungkin tak menambah potensi sampah baru. Gerakan pengolahan sampah seperti reduce, reuse, dan recycle juga diimbau untuk digencarkan kembali.
"Reduce, supaya tidak menimbulkan sampah yang terlalu banyak. Menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah recycle. Lalu, dibantu dalam pemilahan sampahnya," kata Sugeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Bakal Telusuri Aliran Uang Rp21 Miliar di Rumah Eks Ketua PN Surabaya
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kodim Bangun Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis di Bantul
- Kuota Haji DIY 2025 Tetap, Biaya Diprediksi Turun
- Gembira Loka Zoo Raih Apresiasi atas Pengelolaan Satwa dan Upaya Konservasi Gajah Sumatera
- Pelaku Penjambretan di Gamping Sleman Ditangkap, Diduga Sempat Minum Miras Sebelum Beraksi
- Teras Malioboro 2 Mulai Dikosongkan, 375 Pedagang Belum Ambil Undian
Advertisement
Advertisement