Advertisement
60 Ribu Anak di Gunungkidul Jadi Sasaran Imunisasi Polio
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menargetkan 60.000 anak umur 0 – 7 tahun di Gunungkidul menjadi sasaran imunisasi polio dalam rangka Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024. Imunisasi ini juga menindaklanjuti kasus polio di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan imunisasi ini digelar dua putaran dengan interval dua pekan. Dengan begitu ada sekitar 120.000 vaksin yang disediakan.
Advertisement
BACA JUGA : Pekan Imunisasi Nasional Polio di Bantul Dimulai Hari Ini, Sasaran 104 Anak
“Kami mengantisipasi agar kasus di Jawa Tengah tidak meluas. Imunisasi masal yang cakupannya di atas 95 persen, harapannya ada kekebalan di seluruh anak,” kata Ismono ditemui di Balai Kapanewon Semanu, Selasa, (23/7/2024).
Ismono menerangkan polio adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan virus polio. Virus ini men yerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan seumur hidup, bahkan kematian akibat kelemahan pada otot pernafasan.
Dia menegaskan polio sangat berbahaya dan dapat menular pada anak yang tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit ini. Sekali anak terkena polio, maka anak tersebut tidak akan pernah dapat disembuhkan. Hanya, polio dapat dicegah melalui imunisasi. Vaksinasi polio dilakukan dengan carat etas oral sebanyak dua tetes. Jenis vaksin yang digunakan yaitu nOPV2 dengan dosis 50 per vial.
Khawatir
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan imunisasi polio ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa, menyongsong masa depan yang lebih baik. Dia menegaskan pentingnya persiapan perkembangan anak sejak dini, seperti melalui vaksinasi polio.
“Pelaksanaan PIN Polio ini saya harapkan dapat membuat anak-anak tumbuh sehat, kuat, dan bebas dari stunting serta kelumpuhan akibat polio,” kata Sunaryanta.
Salah satu orang tua, Sumarih mengatakan imunisasi polio ini penting bagi anaknya agar anaknya memiliki kekebalan terhadap virus tertentu yang berdampak pada perkembangan anak.
BACA JUGA : Gratis! Bantul Gelar Imunisasi Polio dan Japanese Encephalitis, Catat Tanggalnya
Dia mengaku khawatir anaknya yang berumur 5,5 tahun terserang polio. Sebab itu, dia memutuskan mengikutkan anaknya agar mendapat imunisasi. “Ini imunisasi yang kedua kalinya. Pertama ketika anak saya berumur sembilan bulan. Nanti juga dapat lagi tahap kedua,” kata Sumarih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement