MPM PP Muhammadiyah Konsisten Jalankan Program Kemasyarakatan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Rapat Konsolidasi Nasional MPM se-Indonesia pada Sabtu (27/7/2024) di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, Terban, Kota Jogja.
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring dan daring, dengan mengundang MPM seluruh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia untuk menyampaikan progres dan dinamika terbaru deengan tema Monitoring dan Evaluasi Sebagai Akselerasi Ketercapaian Program Nasional dan Unggulan.
Advertisement
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, menjelaskan acara ini bertujuan untuk meninjau kinerja pasca Rakernas yang diselenggarakan pada Juli 2023. Ia mengapresiasi langkah MPM PP Muhammadiyah yang konsisten memasifkan berbagai macam program yang menyasar kelompok Mustadh'afin.
“Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat visioner, dan MPM adalah salah satu contohnya. Konsolidasi diperlukan untuk mengetahui permasalahan yang ada agar langkah kita tetap selaras. Pimpinan Pusat mengapresiasi langkah MPM atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan kader MPM untuk terus menyuarakan dan menerapkan spirit Al-Maun, untuk kemaslahatan masyarakat secara luas. “Sebanyak 25 juta masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan perlu perhatian khusus dari kita. Ini menjadi ladang jihad bagi fasilitator dan kader pemberdayaan,” tuturnya.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, memaparkan kinerja selama tahun pertama kepemimpinannya. “Terhitung hari ini, sudah terbentuk lengkap 35 MPM Wilayah yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia, meskipun masih ada yang digabung dengan lembaga atau majelis lainnya,” katanya.
Yamin juga menyebut ada delapan isu utama yang terus dikawal dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat, yang saat ini terus diupayakan dapat diejawantahkan di seluruh Indonesia melalui MPM-MPM yang ada di setiap struktur hingga akar rumput.
“Program pemberdayaan masyarakat ini bersumber dari hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Rakernas MPM pada Juli 2023. Isu yang diangkat antara lain pertanian terpadu, nelayan, buruh, daerah 3T, dan beberapa isu lain yang mendapat perhatian khusus sesuai dengan masalah yang dihadapi,” katanya.
Yamin menyebut Konsolnas ini menjadi momentum untuk mengevaluasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam kegiatan pemberdayaan Muhammadiyah. “Kita perlu mengevaluasi dan mencari jalan keluarnya. Setiap program yang dijalankan bersama komunitas binaan disertai survei kepuasan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pemberdayaan yang kita lakukan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
- Pelaku Praktik Politik Uang Bakal Ditindak Tegas Polres Kulonprogo, Ini Hukumannya
- 3 Alasan Relawan Bolone Mase Mendukung Penuh Kustini - Sukamto di Pilkada Sleman
Advertisement
Advertisement