Advertisement
Pembangunan Tol Jogja-Solo di Sleman Terganjal Molornya Pembebasan Lahan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Terlambatnya proses pembebasan lahan di sejumlah bidang mengganjal pengerjaan proyek pembangunan jalan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 Trihanggo-Junction Sleman. Banyak pengerjaan konstruksi yang akhirnya tak bisa dilaksanakan oleh pihak kontraktor lantaran lahan yang belum bebas.
Humas Proyek Tol Jogja Solo Paket 2.2 PT Adhi Karya (persero), Agung Murhandjanto mengungkapkan saat ini proyek kehabisan lahan sehingga pengerjaan konstruksi mengalami pelambatan.
Advertisement
"Progres pembangunan jalan tol jogja solo paket 2.2 mengalami pelambatan diakibatkan kehabisan lahan yang belum dibebaskan," katanya, Selasa (30/7/2024).
Padahal di bidang-bidang yang belum bebas, ada sejumlah pengerjaan yang kudu dilakukan, mulai dari pemasangan box culvert hingga penggarapan borepile yang menopang konstruksi jalan Tol Jogja-Solo.
Tanpa dibebaskan, penggarapan konstruksi tersebut tak bisa dilakukan. Ujung-ujungnya ada sejumlah sisa pekerjaan yang belum bisa digulirkan lantaran lahan yang belum dibebaskan.
BACA JUGA: Januari hingga Juli 2024 Terjadi Ribuan Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul
Contohnya dalam penggarapan box culvert. Boks beton berbentuk persegi dengan rongga besar di tengahnya ini dapat digunakan sebagai jalur drainase maupun struktur underpass untuk lalu-lintas kendaraan di bawah jalur tol. Namun dari target 20 buah box culvert ada satu sisa yang belum digarap karena terganjal lahan yang belum bebas.
"Satu yang belum dikerjakan karena lahan yang belum bebas lokasi tersebut terletak tepat di makam Kyai Kromo Ijoyo (Makam Mbah Celeng)," jelasnya.
Seluruh area makam tersebut terdampak pembangunan jalan Tol Jogja-Solo. Seharusnya makam itu direlokasi ke tempat lain yang sudah disediakan. Akan tetapi proses relokasi makam hingga kini masih berkutat pada tahapan perizinan.
"Masih menunggu izin kesusaian tata ruang dari Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Sleman untuk lokasi pengganti makam," katanya.
Tak hanya penggarapan konstruksi box culvert yang terhambat, pengerjaan borepile pada jalan bebas hambatan di daerah Trihanggo hingga Tirtoadi ini juga terkendala pembebasan lahan.
Dari target 536 titik borepile at grade, baru 424 titik yang bisa digarap. Kendalanya sama, ada lahan yang belum bebas sehingga kontraktor tak bisa masuk untuk menggarap borepile.
"Permasalahannya karena lahan yang akan digunakan masih belum bebas dan ada tiga makam umum yang belum bisa direlokasi yang akan digunakan untuk lokasi pekerjaan borepile tersebut," katanya.
Persoalan lahan yang belum bebas juga merembet dampaknya hingga ke penggarapan timbunan. Sekitar 30% sisa pekerjaan material timbunan yang belum dikerjakan berada di lokasi lahan yang belum bebas.
"Pekerjaan timbunan tanah untuk pembangunan jalan Tol Jogja-Solo Paket 2.2 sudah terlaksana 70 persen dan masih menyisakan 30 persen pekerjaan timbunan tanah urukan di lokasi yang belum dibebaskan," terang Agung.
Â
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Mahasiswa Unhan Ditetapkan Jadi Komcad Matra Darat
Advertisement
Mie Kangkung Belacan Jadi Primadona Wisata Kuliner Medan
Advertisement
Berita Populer
- Ini Jalur Trans Jogja untuk Keliling Destinasi Wisata di Jogja
- Jadwal Damri Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Pantai Parangtritis Rabu 18 September 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo, Rabu 18 September 2024
- Tol Jogja-Solo Ruas Kartasura-Klaten Segera Dioperasikan Pekan Ini, Arus dari Tol Trans Jawa ke Jogja Jadi Lebih Cepat
- Top Ten News Harianjogja.com Rabu 18 September 2024: Penyerahan Sertifikat SG PAG hingga Logistik Pemilu
Advertisement
Advertisement