Advertisement

Duh! Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul Menyentuh Belasan Orang, Pemkab Diminta Waspada

Andreas Yuda Pramono
Kamis, 08 Agustus 2024 - 17:07 WIB
Abdul Hamied Razak
Duh! Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul Menyentuh Belasan Orang, Pemkab Diminta Waspada Ilustrasi. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Polres Gunungkidul mencatat angka kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul selama tujuh bulan terkahir menyentuh 17 kasus. Apabila membagi angka itu dengan bulan yang ada, maka tiap bulan ada satu orang yang bunuh diri. Angka ini tentu menjadi peringatan bagi Pemkab Gunungkidul untuk mencari penyelesaiannya.

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Achmad Mirza mengatakan mayoritas korban bunuh diri itu dilatarbelakangi karena mengalami sakit menahun. Beberapa faktor lain yaitu ekonomi dan masalah keluarga. Usia korban paling muda yaitu 45 tahun dan paling tua 90 tahun.

Advertisement

BACA JUGA: Hasil Survei 2024, Biaya Hidup Mahasiswa Jogja di Atas UMR, Rata-rata Rp2,96 Juta per Bulan

Jika melihat angka kasus bunuh diri sejak 2019, maka jumlah setiap tahun selalu di atas 20 kasus. Pada 2019 ada 33 kasus, 2020 ada 29 kasus, 2021 ada 39 kasus, 2022 ada 30 kasus, dan 2023 ada 22 kasus.

Pada 2019, Kapanewon Wonosari dan Tanjungsari menjadi kapanewon dengan angka bunuh diri tertinggi dibandingkan dengan kapanewon lain yang mencapai masing-masing lima kasus. Pada 2020, Gedangsari menjadi kapanewon dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak sampai enam kasus.

Kemudian 2021, angka bunuh diri tertinggi ada di Kapanewon Wonosari, Karangmojo, dan Semin dengan masing-masing empat kasus. Pada 2022, masing-masing empat kasus bunuh diri berada di Semin, Panggang dan Ngawen. Terakhir 2023, hanya ada satu kapanewon dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak yaitu Semanu dengan empat kasus. 

“Kasus terakhir terjadi di Kapanewon Panggang pada Selasa, 16 Juli 2024,” kata Mirza dihubungi, Kamis, (8/8/2024).

BACA JUGA: Tak Ada Izin, Satpol PP Kota Jogja Copot Belasan Reklame Bermuatan Bacalon Wali Kota

Mirza mengatakan apabila ada masyarakat yang memiliki persoalan yang mulai mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengarah pada depresi dapat bercerita kepada orang terdekat.

“Atau siapapun yang dipercaya dan mendekatlah kepada Tuhan, karena bunuh diri bukan merupakan suatu solusi dalam memecahkan masalah,” katanya.

Kasi Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suranto mengatakan program peduli lansia masih bergulir hingga saat ini. Program ini digelar tiap Jumat dengan mendatangi warga lansia yang hidup sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan warga lansia tersebut dari rasa kesepian yang mungkin berhilir kepada upaya bunuh diri.

Adapun untuk kalangan pemuda, dia mengatakan Polres memberikan pembinaan dan penyuluhan lewat ruang Jumat curhat.

“Program peduli lansia dilanjutkan Kapolres yang baru. Ke depan Bu Kapolres akan ke sekolah-sekolah juga,” kata Suranto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sempat Hilang Kontak, Tim Jawara Obira Kini Siap Jalankan Program KKN UGM di Pulau Obi

News
| Minggu, 29 Juni 2025, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian

Wisata
| Sabtu, 28 Juni 2025, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement