Advertisement
Pembangunan Jalan Baru Pengganti Tanjakan Clongop Sudah Mencapai 38%, Jadi Lebih Landai

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembangunan jalan baru dengan memangkas Bukit Clongop, Kalurahan Watugajah, Gedangsari, Gunungkidul telah dimulai sejak empat bulan lalu.
Saat ini, progres pembangunan jalan baru yang memiliki nilai kontrak sekitar Rp60 miliar itu mencapai sekitar 38%.
Advertisement
Manajer Jalan PT Suradi Sejahtera Raya (SSR), Apri Novianto mengatakan masih ada empat bulan pengerjaan ruas jalan tersebut. Saat ini, pekerja konstruksi sedang menyiapkan lahan untuk dilakukan agregat.
“Belum semua kami siapkan lahannya. Baru sekitar 500 meter sampai 700 meter yang akan kami agregat,” kata Apri ditemui di Mess PT SSR, Kalurahan Watugajah, Selasa (13/8/2024).
Apri menambahkan pihaknya juga telah mengantisipasi potensi dampak apabila hujan turun terhadap kestabilan tebing. Sebab itu, beberapa tebing di ruas jalan baru telah dilakukan shotcrete.
Di titik lain atau di STA 300 – 900 masih ada proses pemotongan tebing, meski tidak banyak. “Tapi itu posisi sudah separuh lebih kami potong. Kalau secara keseluruhan pemotongan tebing sudah 70–80 persen,” katanya.
Setelah lapisan pondasi agregat selesai, proses pengaspalan baru dapat dimulai sekitar Oktober 2024. Namun, Apri menargetkan pengasalan dapat dimulai pada akhir Agustus 2024. Pengaspalan tersebut juga baru dilakukan untuk jalan sepanjang 300 meter– 400 meter.
“Pertengahan Desember sudah teraspal semua. Akhir tahun kami buka total. Setelah itu masih ada masa pemeliharaan satu tahun,” ucapnya.
Lebih jauh, Apri juga menyampaikan ada pemasangan simbol dana keistimewaan juga di pasangan batu. Logo ini memangjang sekitar 25 meter, mirip logo di ruas jalan Tawang-Ngalang. Adapun lampu jalan akan dipasang di sekitar 80 titik, termasuk rambu-rambu jalan.
Kemudian, jalan lama akan ditutup. Penutupan ini penting agar tidak ada pengendara yang salah masuk. Jalan lama dan baru pun ada selisih ketinggian sembilan meter. “Kalau tidak ditutup bahaya. Besok ada batas permanen. Biar orang tidak bisa lalu lalang,” katanya.
Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY, Tri Murtoposidi mengatakan grade jalan Hargomulyo – Watugajah di Tanjakan Clongop tergolong ekstrem atau lebih dari 26%. Hal ini memunculkan kerawanan bagi pengendara.
“Jadi di sana itu pengendara yang naik gagal ngegas dan yang turun gagal ngerem. Sebagian besar mobil sehingga pada saat musim liburan, warga jadi kayak tukang ganjel ban,” kata Murtoposidi.
Ruas jalan baru saat ini memiliki grade sekitar 10%. Dengan begitu lalu lintas jalan lebih aman, karena lebih landai.
DPUP-ESDM DIY ke depan juga akan menganggarkan dana untuk mempercantik ruas jalan pengganti tersebut.
“Tapi tidak bisa maksimal di paket yang ini. Nanti kami ada paket tersendiri. Ada proyek pelengkap selanjutnya. Kalau memungkinakan tahun 2025. Kami alokasikan untuk mempercantik sana,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Dampak Cuaca Ekstrem, Sejumlah Objek Wisata di Bantul Tutup Sementara
- Cegah Takbir Keliling Liar & Kemacetan, Polresta Jogja Siapkan Penyekatan
- BPBD Kulonprogo Pastikan Kesiapan Mitigasi Bencana Selama Libur Lebaran
- Antrean Panjang Terjadi di Rest Area KM 456 Tol Semarang-Solo, Begini Penjelasan Pertamina
- H-3 Lebaran, Jumlah Penumpang di Terminal Giwangan Capai 25 Ribu Orang
Advertisement
Advertisement