Advertisement

Rektor UII : Negara Sudah Dibajak untuk Kepentingan Kelompok Tertentu

Catur Dwi Janati
Kamis, 22 Agustus 2024 - 15:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Rektor UII : Negara Sudah Dibajak untuk Kepentingan Kelompok Tertentu Rektor UII, Profesor Fathul Wahid dalam kegiatan UII Media Engagement 2022 di Abhayagiri, Prambanan, Sleman, Sabtu (11/6/2022). - Harian Jogja/Sunartono

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Revisi Undang-undang Pilkada oleh DPR yang tidak sejalan dengan putusan Mahkamah Konstitusi menimbulkan beragam respon di masyarakat. Sebagai penerima mandat dari rakyat, DPR didesak untuk mendengarkan aspirasi rakyat dan mewujudkan keadilan sosial. 

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Fathul Wahid khawatir bila pembajakan terhadap negara dapat memicu kemarahan rakyat. "Kalau betul itu dibajak, diakali, ini saya hanya khawatir kalau tidak kita ingatkan memancing kemarahan rakyat yang semakin besar," kata Fathul pada Kamis (22/8/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Tak Hanya Mahasiswa, Puluhan Dosen UGM Turun Ikut Aksi Tolak Revisi UU Pilkada di Jogja, Sejumlah Fakultas Diliburkan

Bila benar dibajak untuk kepentingan tertentu, rakyat kata Fathul harus mengingatkan mereka. "Karena negara sudah dibajak untuk kepentingan kelompok tertentu, bahkan untuk keluarga. Itu kira-kira, jadi kita harus ingatkan," tandasnya.

Fathul menambahkan bila aksi yang dilakukan masyarakat semata-mata karena rakyat rindu dengan Indonesia yang lebih baik. "Ini kita karena sayang dengan republik ini, karena kita rindu dengan Indonesia yang lebih baik ke depannya," ujarnya. 

Selain itu Fathul juga menegaskan jika DPR adalah perwakilan rakyat yang diberi mandat oleh rakyat. Mereka lanjut Fathul harus mendengarkan dan memperhatikan aspirasi rakyat.

BACA JUGA: Tak Hanya UGM, Mahasiswa, Dosen Hingga Rektor UII Turun Gunung Ikut Aksi Jogja Memanggil di Malioboro

"Mereka mendapatkan mandat dari rakyat. Yang diberikan oleh rakyat bukan cek kosong. Sehingga mereka ya harus memperhatikan rakyat dan ingat bahwa tujuan negara indonesia merdeka itu untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Dekan Fisipol UGM, Wawan Mas’udi secara tegas mengatakan bila Fisipol UGM mengecam segala bentuk manipulasi konstitusional. "Mengecam semua bentuk orkestrasi dan manipulasi konstitusional terhadap prosedur demokrasi yang sudah dan sedang berlangsung, yang menjadi jalan untuk melanggengkan kekuasaan dan tirani mayoritas," tegas Wawan dalam siaran tertulis Kamis (22/8/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditinggal Berlibur, Pencuri Bobol Sebuah Rumah, Uang dan Perhiasan Emas Senilai Rp478 Juta Hilang

News
| Senin, 16 September 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement