Advertisement

Imunisasi JE Gratis Mulai Digelar di Bantul, Sasar 195.364 Anak

Jumali
Selasa, 03 September 2024 - 12:17 WIB
Sunartono
Imunisasi JE Gratis Mulai Digelar di Bantul, Sasar 195.364 Anak Kickoff imunisasi JE di Grand Rohan, Selasa (3/9/2024) - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL— Sebanyak 195.364 anak berusia sembilan bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun di Kabupaten Bantul menjadi sasaran imunisasi Japanese Encephalitis (JE) yang digelar 3 September 2024 sampai 31 Oktober 2024.

Imunisasi JE diberikan untuk menambah kekebalan dan daya tahan tubuh pada anak terhadap penyakit radang otak merupakan suatu penyakit yang disebabkan virus bersumber binatang dan ditularkan oleh nyamuk Culex.

Advertisement

BACA JUGA : 81 Ribu Lebih Anak di Kota Jogja Akan Disasar Vaksin Japanese Enchepalitis

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Tri Widiyantara mengatakan, berdasarkan rekapitulasi data di Kemenkes, pada rentang tahun 2014 –2021, dari 11 provinsi sentinel di Indonesia, terdapat 143 kasus JE.

Provinsi Bali menempati peringkat tertinggi dengan 77 kasus, Provinsi Kalimantan Barat (28 kasus), DIY (13 kasus) dan Provinsi Nusa Tenggara Timur (12 kasus).

"Sebanyak 85% dari total kasus terjadi pada kelompok usia di bawah atau sama dengan 15 tahun. Untuk mencegah penyakit ini maka diperlukan pemberian imunisasi JE, seperti yang kami gelar kickoffnya hari ini,"katanya.

Imunisasi JE, kata Agus dilaksanakan pada 3 September 2024 sampai 31 Oktober 2024. dengan sasaran 195.364 anak berusia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Setelah itu, pada November 2024, akan ada pemberian satu dosis imunisasi JE pada anak usia 10 bulan dengan sasaran sejumlah 195.364 anak.

"Pelaksanaan imunisasi JE ini digelar di puskesmas dan gratis," kata Agus.

Terkait dengan kasus JE di Bantul, Agus mengaku jika belum menemukan kasus JE. Hanya saja, Agus mengungkapkan jika kasus itu terjadi di kabupaten lain. "Kalau tidak salah terjadi di Kabupaten Sleman," kata Agus.

BACA JUGA : Ratusan Ribu Anak di Sleman Bakal Divaksin Japanese Enchepalitis Selama September-Oktober Ini

Menurut Agus, ada sejumlah tanda-tanda orang terkena penyakit JE, di antaranya mengalami gejala berupa demam tinggi mendadak, dan gejala kejang, kekakuan otot. Selain itu, ada  kelemahan anggota badan (flaccid), dan penurunan kesadaran selama kurang lebih 1-3 minggu, bahkan bisa terjadi kematian.

"Untuk Case Fatality Rate [CFR] penyakit ini sebesar 11 persen, dengan angka tertinggi pada anak usia kurang dari 10 tahun. Penyakit ini belum ada obat tapi bisa dicegah dengan imunisasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Didukung Koalisi Besar, RK-Suswono targetkan Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

News
| Senin, 16 September 2024, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement