Advertisement
81 Ribu Lebih Anak di Kota Jogja Akan Disasar Vaksin Japanese Enchepalitis
Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja akan menggulirkan pencanangan vaksinasi Japanese Enchepalitis (JE), Selasa (3/9/2024). Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja Endang Sri Rahayu menuturkan nantinya akan ada lebih dari 81 ribu anak yang akan disasar vaksinasi Japanese Enchepalitis.
Endang mengatakan, vaksin JE diperuntukkan bagi anak dengan usia 9 bulan sampai 15 tahun. Vaksinsi JE diperlukan untuk mencegah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE) dan ditularkan oleh nyamuk Culex. Masyarakat bisa mengakses vaksin ini secara gratis di fasilitas layanan kesehatan.
Advertisement
BACA JUGA : 30 Ribu Anak di Kota Jogja Akan Disasar Imunisasi Polio
"Setelah dicanangkan, pelaksanaan (imunisasi JE) di sekolah atau wilayah sesuai dengan hasil koordinasi puskesmas, sekolah, dan wilayah sesuai jadwal masing-masing," ujar Endang.
Endang menambahkan, sejauh ini tak ada temuan kasus infeksi JE di Kota Jogja. Data terakhir, ada temuan 13 kasus infeksi JE di wilayah DIY. "Tapi semua kasus itu tak terjadi di Kota Jogja," katanya.
Kepala Dinkes Kota Jogja Emma Rahmi Aryani mengatakan Kota Jogja merupakan wilayah endemi nyamuk Culex penyebab penyakin Japanese Enchepalitis. Ini menjadikan vaksinasi JE di Kota Jogja menjadi penting untuk dilakukan. Di sisi lain, belum ditemui obat yang secara spesifik bisa menyembuhkan penyakit JE.
"Infeksi JE bisa menyebabkan kematian dan kecacatan, tapi bisa dicegah dengan imunisasi JE," katanya.
Emma merinci beberapa gejala penyakit JE yang perlu diwaspadai masyarakat. Infeksi JE diawali dengan demam tinggi. Sementara pada anak, akan terjadi demam, muntah, diare, dan kejang. Emma mengatakan, gejala itu biasanya akan muncul selama 4-14 hari setelah gigitan nyamuk. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat untuk bisa memberikan vaksinasi JE pada anak.
"Memang imunisasi ini tidak menghilangkan atau terus tidak kena. Setidaknya, kalau kena itu menjadi ringan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejagung Bakal Telusuri Aliran Uang Rp21 Miliar di Rumah Eks Ketua PN Surabaya
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kodim Bangun Dapur Umum untuk Makan Bergizi Gratis di Bantul
- Kuota Haji DIY 2025 Tetap, Biaya Diprediksi Turun
- Gembira Loka Zoo Raih Apresiasi atas Pengelolaan Satwa dan Upaya Konservasi Gajah Sumatera
- Pelaku Penjambretan di Gamping Sleman Ditangkap, Diduga Sempat Minum Miras Sebelum Beraksi
- Teras Malioboro 2 Mulai Dikosongkan, 375 Pedagang Belum Ambil Undian
Advertisement
Advertisement